HAI-online.com - Pada wawancara yang baru-baru ini dilakukan, Li berbicara tentang keputusannya menolak peran utama dalam 2 sekuel film, yaitu The Matrix Reloaded dan The Matrix Revolutions.
Meski dua film dalam seri Matrix buatan Lana dan Lily Wachowski tersebut dianggap sebagai sekuel yang gagal, namun tetap saja kedua film tersebut merupakan bagian dari salah satu franchise terbesar di awal tahun 2000-an.
Sedangkan Jet Li adalah salah satu bintang seni bela diri Cina yang paling ikonik sampai saat ini, dan di tahun-tahun tersebut ia masih aktif membintangi film-film laga, baik produksi Cina maupun Amerika.
Baca Juga : Wow, Pencipta Deadpool Ingin Timo Tjahjanto Garap Film Deadpool 3
Namun ketika ditawari untuk mendapatkan peran besar dalam 2 sekuel film Matrix tersebut, ia menolaknya. Pada sebuah wawancara dengan Abascus, Jet Li diajukan pertanyaan mengapa ia menolak untuk berperan sebagai Seraph dalam 2 film terakhir Matrix.
Jet Li menjawab, "Itu adalah pertimbangan yang berat bagiku. Aku menyadari bahwa orang-orang Amerika menginginkanku untuk shooting selama tiga bulan, namun bersama dengan kru untuk sembilan bulan."
Baca Juga: Walau Super Sibuk, Para Atlet Pelajar Ini Punya Prestasi Mengagumkan
"Dan selama enam bulan, mereka ingin merekam dan menyalin semua gerakanku ke perpustakaan digital. Pada akhirnya, hak atas gerakan-gerakan ini nantinya akan menjadi milik mereka."
Li kemudian menjelaskan lebih rinci bagaimana, bahkan di awal 2000-an, ia memiliki kekhawatiran serius bahwa pembuat film Amerika mungkin dapat menggunakan teknologi CGI untuk menempatkan wajah aktor lain ke gerakannya sendiri untuk membuat seolah-olah mereka yang melakukan adegan tersebut.
Li berkata, "Aku berpikir: Aku telah berlatih seumur hidupku. Dan kami sebagai seorang seniman bela diri, pasti juga akan jadi tua. Namun mereka dapat memiliki [gerakan-gerakanku] sebagai kekayaan intelektual selamanya. Jadi aku bilang aku nggak bisa melakukan itu."
Bagi beberapa orang, kekhawatiran Li mungkin nampak sedikit aneh, namun setelah melihat perkembangan teknologi CGI modern, apa yang dipikirkan Li pada awal 2000-an ternyata ada benarnya.
Dua tahun lalu, Light & Magic Industry menggunakan CGI untuk secara digital membawa kembali karakter Grand Moff Tarkin yang diperankan oleh Peter Cushing, dan karakter Leia muda di film Rogue One.
Hal tersebut kemudian menimbulkan perdebatan baru dalam industri tentang etika penggunaan efek visual untuk membawa aktor yang telah meninggal dunia kembali ke layar. (*)