Follow Us

Nggak Hewan Laut, Serangga Air Tawar Juga Berpotensi Bawa Sampah Mikroplastik

HAI Internship - Selasa, 02 Oktober 2018 | 11:21
Nyamuk
iStockphoto

Nyamuk

Baca Juga : Berguna Banget, Pelajar SMKN 5 Bandung Manfaatin Plastik Jadi Kursi #SayaPilihBumi

Pengujian terhadap nyamuk

Ilustrasi siklus kehidupan nyamuk
Shutterstock

Ilustrasi siklus kehidupan nyamuk

Serangga air ternyata bisa membawa plastik keluar dari perairan kalo mereka mampu menahan/menyimpan plastik di dalam tubuh seiring dengan perkembangan mereka.

Mereka memberi makan mikroplastik kepada larva tingkat-tiga nyamuk. Setelah itu, mereka mengambil sampel ketika larva-larva tersebut menanggalkan kulit mereka buat menjadi larva tingkat-empat yang lebih besar, yaitu pupa. Dan juga ketika nyamuk-nyamuk tersebut meninggalkan perairan sebagai nyamuk dewasa.

Hasil pengujian Callaghan dan Al-Jaibachi ternyata menunjukan bahwa ada bijih plastik di semua tahap kehidupan nyamuk. Walaupun jumlahnya berkurang seiring hewan itu berkembang.

Callaghan dan Al-Jaibachi bisa menentukan lokasi dan menghitung bijih mikroplastik, karena mereka bersifat fluorescent atau bersinar dalam gelap. Mereka bisa menemukan bijih mikroplastik dalam perut dan organ semacam ginjal buat nyamuk. Dan organ tersebut ternyata salah satu yang nggak terpengaruh sama sekali oleh proses perkembangan.

Artinya, serangga perairan kayak nyamuk yang nggak tinggal dalam air terus menerus nggak cuman makan mikroplastik aja, sob. Tapi juga bisa menyimpannya dalam perus serta ginjal mereka seiring mereka berkembang dari tahap larva sampai nyamuk dewasa.

Maka, semua serangga terbang yang punya siklus hidup kayak nyamuk bisa jadi carrier alias pembawa polusi plastik. Dan ribuan serangga terbang nantinya bakalan dimakan sama serangga pemangsa di udara kayak capung, juga burung dan kelelawar.

Siklus ini bakal terus berlanjut dan mempengaruhi rantai makanan lainnya, dan ujungnya pasti lo bisa nebak. Bisa aja mikroplastik yang udah berpindah dari binatang-binatang tersebut, ujungnya kemakan sama manusia.

Ngeliat hasil penelitian ini, masih bisa nganggep remeh masalah polusi plastik, sob? Udah saatnya kita bergerak buat mengurangi sampah plastik di bumi. HAI bersama National Geographic Indonesia udah memulainya.

Kami menggagas kampanye buat mengurangi sampah plastik demi melestarikan bumi ini. Lo juga bisa ikutan kok, lewat hashtag #SayaPilihBumi.

Source : The Conversation Indonesia

Editor : Rizki Ramadan

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular