Follow Us

Jojo Buka Baju Bikin Rahim Anget, Candaan Ini Seksis di Mata Pakar Hukum Lho!

Al Sobry - Rabu, 29 Agustus 2018 | 17:29
Jojo Buka Baju Bikin Rahim Anget, Candaan Ini Seksis di Mata Pakar Hukum Lho!
IG/Twitter

Jojo Buka Baju Bikin Rahim Anget, Candaan Ini Seksis di Mata Pakar Hukum Lho!

HAI-Online.com – Tak ada habisnya, aksi selebrasi atlet badminton Jonathan Christie alias Jojo setelah memenangkan medali emas di Asian Games 2018 masih terus dibicarakan netizen.

Foto-foto Jojo buka baju dan pamer otot sixpacknya masih berbaris dan terus dicari pengguna media sosial. Cuitan dan komentar soal aksi itu malah mengalihkan prestasi Jojo yang gemilang.

Beberapa orang menilai, ujaran para cewek yang menggemari Jojo itu berlebihan alais overacting. Mungkin dimaksudkan bercanda atau sekadar iseng alih-alih menuangkan isi pikiran dan hasrat cewek-cewek yang terpendam saat menyaksikan bagian tubuh lawan jenisnya.

BACA JUGA: Menang Banyak, Pebulutangkis Jonathan Christie Diangkat Jokowi jadi PNS!

Duh, ternyata cara-cara candaan yang berlebihan itu tergolong seksis bahkan bisa masuk pasal sexual harrasment.

Cuitan untuk Jojo
@anindyalegia

Cuitan untuk Jojo

Terus kalo candaan itu udah begitu luas dicopas teman-teman cewek kita gimana? Siapa yang berani melawan dan melakukan perubahan?

Nah, semua itu terjawab sudah cukup lama waktu HAI mengunjungi acara Simposium Hukum Nasional (SHN 2014) yang digelar BEM Fakultas Hukum UI pada 17-21 November lalu.

Ada ratusan delegasi mahasiswa dan aktivis sosial muda yang ikut dalam simposium tersebut. Mereka menyuarakan perlawanan yang sama untuk aksi kekerasan seksual yang sering terjadi dan dialami teman-teman mereka sendiri, diantaranya anak-anak muda.

"Ini serius! Nggak sedikit lho korban kekerasan seksual yang terjadi belakangan ini. Setidaknya, setiap hari selalu ada 35 perempuan di Indonesia yang jadi korbannya," kata Tika, penyanyi yang juga aktivis saat mengikuti Simposium di kampus UI Depok, Kamis (20/11) lalu.

Makanya, bersama Ratna Bantara Munti (Direktur Eksternal LBH APIK), Saras Dewi (Dosen & Ketua Program FIlsafat UI) dan Heru Susetyo (pakar Hukum UI) juga peserta simposium sepakat kasus kekerasan seksual adalah perkara yang wajib dipahami bersama-sama, terlebih oleh anak muda.

BACA DEH: Tiket Penutupan Asian Games 2018 Ludes, Ini Harapan yang Tersisa Biar Bisa Nonton di GBK!

Nggak cuma untuk melindungi perempuan, tapi juga lelaki yang kadang ketika jadi objek pelecehan mereka kebanyakan diam.

Karena itu, symposium yang merupakan bagian dari gerakan hukum dan sosial terbesar di Indonesia dalam melawan kekerasan seksual mengajak kita untuk melawannya.

"Ada berbagai cara anak muda melawan kekerasan seksual. Di antaranya dimulai dari inisiatif kita untuk; pertama, memahami isu dengan serius. Kedua, mengedukasi diri tentang rape culture dan akar kekerasan seksual, lalu nggak selalu menyalahkan korbannya," jelas Heru ikut membahas hal yang sama "Anak Muda Lawan kekerasan Seksual!"

Makanya, buat kita yang pernah mendengar, melihat, atau bahkan merasakan sendiri aksi kekerasan seksual itu, sudah saatnya ikut andil melawan dengan cara-cara yang disarankan para pakar tersebut.

"Cara yang paling gampang deh, jangan ikutan pelecehan verbal, misal godain cewek yang lewat dan pakai jokes menggunakan kata-kata yang seksis atau homophobic.

"Kalau pas lagi ngobrol sama teman-teman begitu, anggap itu nggak lucu," kata Tika mencontohkan kita untuk nggak meremehkan aksi kekerasan seksual dengan cara mengubah cara berpikir.

Tuh, jangan nyampah di mulut, guys, becanda boleh tapi ada batasannya dan jangan kebablasan atau merendahkan diri sendiri! (*)

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya

Latest