Follow Us

Asal Siap Ngebut, Sekolah Di SMA Dengan Sistem SKS Bikin Lo Lebih Cepet Lulus!

HAI Internship - Selasa, 28 Agustus 2018 | 17:59
SMA Pakai Sistem SKS
HAI

SMA Pakai Sistem SKS

Dalam sistem SKS di MHT ini, MHT mengambil dasar dari K-13. Setiap mata pelajaran akan dibagi menjadi beberapa Unit Kerja Belajar Mandiri (UKBM) yang merupakan panduan bagi siswa tentang kompetensi dasar (KD) atau bab apa saja yang akan mereka pelajari dalam mata pelajaran tersebut. Dan setelah siswa mampu menyelesaikan 1 KD, mereka bisa langsung meminta ulangan harian (UH) pada guru, dan melanjutkan proses belajarnya ke KD selanjutnya.

Menurut staff Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Purwadi, tujuan dilaksanakannya sistem SKS di SMA adalah, supaya sekolah bisa leluasa mengakomodasi anak yang belajar dengan cepat. Siswa yang mampu menyelesaikan pendidikan dengan lebih cepat, akan dibantu. Begitu pun dengan anak yang sulit mengikuti, akan dibantu dengan keleluasaan mengatur waktu belajar.

Selain itu, sekolahjuga bisa mengembangkan kemandirian siswa dalam menentukan pilihan karier dan mata pelajaran yang dibutuhkan. Beban mata pelajaran yang selama ini terlalu banyak juga bisa berkurang, dan membuat siswa bisa mencapai kompetensi mata pelajaran lebih luas dan mendalam.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan ingin sistem SKS ini bisa melayani siswa dengan lebih baik. Makanya penyusunan kurikulumnya pun tak jauh berbeda, yaitu tetap berdasar dengan K-13, dengan pengemasan sesuai kebijakan sekolah.

Jadi Tantangan Baru

Karena sistem SKS yang baru diterapkan tahun ini, membuat hanya siswa kelas X saja yang mengalaminya. Baru saja lulus dari SMP dengan sistem belajar reguler, tentu saja membuat sistem SKS ini jadi tantangan tersendiri buat para siswa kelas X di SMANU MHT ini. Salah satunya adalah Larasati Tiara Rachim.

Siswi kelas X-1 ini sempat merasa kaget saat pertama kali tahu akan adanya sistem SKS di calon SMA-nya waktu itu. Walaupun kaget saat pertama kali tahu, tapi untungnya siswi yang akrab disapa Tiara mampu untuk mengikutinya.

“Karena ada UKBM jadi belajar mandiri kita bisa lebih gampang karena semua instruksinya dan tugas udah jelas di UKBM-nya. Kita juga tetep belajar bareng-bareng, kalau ada yang nggak ngerti pasti saling ngajarin gitu,” ujar Tiara.

Hal senada juga dirasakan oleh Faaris Ahmad Nashif. Cowok ini mengaku kalau sistem SKS ini memang cukup berat, tapi sejauh ini belum merasakan kesulitan yang berarti selama mengikutinya. Faaris juga nggak kesulitan dalam beradaptasi dengan sistem ini karena bersama teman sekelas, beban jadi lebih ringan.

Mayoritas murid di SMANU MHT memang lebih memilih untuk mengikuti pelajaran dengan normal sesuai UKBM yang sudah ditentukan. Pasalnya, SMANU MHT memang dikenal dengan kurikulum pelajaran yang beda dari yang lain, jauh lebih cepat dan jauh lebih banyak. Sehingga tanpa sistem SKS pun para murid sudah merasa ngebut.

Untungnya UKBM jadi salah satu faktor yang bertujuan untuk mempermudah cara belajar siswa. Dengan cukup lancarnya proses adaptasi yang dialami, membuat beberapa siswa jadi punya keinginan untuk memanfaatkan sisrem SKS ini untuk bisa menyelesaikan beberapa pelajaran lebih cepat. Atau bahkan sampai lulus lebih cepat.

Dafina Farah Fatima juga mendedikasikan dirinya untuk mempercepat proses belajarnya di pelajaran yang tidak membutuhkan proses penjelasan lebih lanjut dari guru.

Editor : Rizki Ramadan

Baca Lainnya

Latest