Karena dia harus meneruskan tahta, maka seorang bocah lelaki dipilih untuk menggantikannya.
Anak lelaki itu kemudian tetap dalam posisi Elizabeth selama sisa hidupnya.
Teori konspirais ini diperkuat karena Elizabeth I nggak pernah menikah hingga akhir hidupnya.
Namun belakangan, teori ini dinyatakan hoax semata dan dibuat oleh para pembenci Ratu Elizabeth I atas ketegasan dan gaya kuatnya dalam memerintah.