HAI.GRID.ID - Banyak orang mungkin berpikir bahwa mengumpat atau mengeluarkan kata-kata kasar adalah sesuatu yang kasar dan tidak sopan.
Namun bukan itu masalahnya. Studi membuktikan bahwa mengumpat dapat meredakan rasa sakit!
Dan bukankah itu tujuan dari kita saat meluapkan emosi?
Mungkin sudah banyak pula yang paham, namun kini ada penelitian untuk mendukung klaim ini.
Berikut 11 alasannya, dilansir dari elitedaily.com:
1. Mengurangi rasa sakit
Pernahkah kamu mendengar efek hypoalgesic dari mengumpat?
Richard Stephens dari Universitas Keele di Inggris memimpin sebuah penelitian yang mengukur berapa lama 67 mahasiswa dapat tahan saat tangan mereka direndam dalam air es.
Para peserta diperintahkan untuk meneriakkan umpatan-umpatan pada satu percobaan, dan tidak meneriakkan umpatan-umpatan sama sekali pada percobaan lainnya.
67 peserta dapat bertahan 40 detik lebih lama sambil meneriakkan umpatan-umpatan. Mereka juga menyatakan bahwa rasa sakitnya berkurang secara keseluruhan. Stephens bahkan mengatakan, "Saya akan menyarankan orang-orang untuk mengumpat saat mereka merasa kesakitan."
Istilah klinis untuk ini? Efek hypoalgesic dari mengumpat.
2. Merasa lebih kuat
Melalui studi Stephens, dia menyadari bahwa umpatan dapat meningkatkan agresi. Jadi mengapa ini penting?
Hal ini agaknya dapat menutupi kelemahan orang dan membuat mereka tampak lebih kuat dari sebelumnya.
3. Mengumpat bukan berarti bodoh
Orang-orang secara salah percaya bahwa mereka yang suka mengumpat berarti nggak memiliki cara untuk mengungkapkan kata-kata yang lebih sopan. Kabar baiknya, ini sebenarnya salah.
Stephens bekerjasama dengan Amy Zile yang pada penelitiannya mengungkapkan bahwa mengumpat nggak ada hubungan langsung dengan intelektualitas seseorang.
4. Berfungsi sebagai Coping Mechanism yang hebat
Coping Mechanism adalah tingkah laku atau tindakan penanggulangan sembarang perbuatan, dimana individu melakukan interaksi dengan lingkungan sekitar
Stephens membuktikannya melalui studi air esnya tersebut.
Bagaimana lagi para peserta dapat bertahan di suhu seperti itu? Diam saja jelas nggak membantu.
5. Membantu untuk merasa jauh lebih tangguh
Berdasarkan Coping Mechanism diatas, mengumpat membuat seseorang merasa seolah-olah bisa melalui apa pun.
Jadi saat kalian ingin marah pada seseorang, ingatlah bahwa yang ia coba lakukan adalah mendorong kalian untuk mencapai potensi penuh kalian.
6. Membuat seseorang merasa jauh lebih baik.
Yah, tentu saja itu nggak membuat kita merasa lebih buruk, bukan?
7. Rupanya, itu lebih menarik saat menonton televisi dan film
Apakah kalian pernah bertanya-tanya mengapa film "The Wolf Of Wall Street" begitu sukses? Atau serial TV "The Wire"?
Nah, dosen senior di bidang linguistik di Universitas Sydney, Monika Bednarek, mempelajari tayangan televisi di Amerika Serikat dan menyadari bahwa "The Wire" mengalahkan "Dexter," "Entourage" dan "Breaking Bad."
Apa yang dilakukan "The Wire" dan acara-acara lain ini nggak? Ada rata-rata 100 umpatan dalam tiap episode "The Wire".
8. Membantu menciptakan ikatan dekat dengan orang lain
Dr Monika Benarek lebih lanjut menjelaskan, "Megumpat penting untuk menciptakan hubungan dekat, persahabatan atau keintiman dengan orang lain, dan sebuah ikatan dapat terbentuk di karenanya."
9. Bawaan dan ekspresif
Timothy Jay, seorang psikolog di Massachusetts College of Liberal Arts telah menghabiskan 35 tahun terakhir mempelajari penggunaan kata-kata umpatan.
Pandangannya tentang masalah ini? "Ini memungkinkan kita untuk melampiaskan atau mengungkapkan kemarahan, kegembiraan, kejutan, kebahagiaan, dll. Ini seperti klakson di mobil, kita dapat melakukan banyak hal dengan itu, hal itu ada dalam diri kita."
10. Itu artinya kreatif
"F*ck" mungkin adalah satu-satunya kata yang dapat digunakan sebagai kata benda, kata kerja, kata keterangan, kata sifat dan kata seru.
11. Ini membantu seseorang menekankan maksud
Kadang-kadang bahasa hambar nggak cukup untuk menyampaikan apa yang seseorang coba katakan, itulah mengapa memilih frasa berlebihan yang melibatkan kata-kata umpatan adalah rute yang harus dilalui.
Kenapa lagi orang-orang meneriakkan kata-kata kotor ketika mencoba mengekspresikan kegembiraan atau kemarahan?