Follow Us

Ini Dia Dampak Perkawinan Dini yang Sepatutnya Kita Hindari

- Senin, 16 April 2018 | 13:15
Ilustrasi Pernikahan Dini
Hai Online

Ilustrasi Pernikahan Dini

HAI-Online.com - Bro lo tahu nggak sih sebenarnya kenapa kita nggak boleh menikah pada usia dini atau di bawah 18 tahun? Hal itu lantaran banyak dampak yang bisa ditimbulkan, bagi si perempuan, anak nantinya, dan masyarakat luas. Perkawinan dini atau usia anak bisa mengakhiri masa remaja kita yang seharusnya jadi masa-masa perkembangan fisik, emosional, dan sosial.

Dikutip dari Laporan "Kemajuan yang Tertunda: Analisis Data Perkawinan Usia Anak di Indonesia" yang disusun oleh UNICEF dan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2016, dampak buruk sering datang dari pernikahan dini itu banyak, misal terkait status kesehatan, pendidikan, ekonomi, keamanan perempuan dan anak-anak mereka nantinya, serta kerugian bagi masyarakat.

CEK JUGA NIH: 4 Jurus Jitu Hadapi Cewek Ngambek

Ini dia dampak dari perkawinan usia dini atau anak yang perlu kita ketahui....

1. Bagi anak perempuan

Laporan dari UNICEF dan BPS menyebutkan kondisi fatal dan mengancam jiwa bakal dialami oleh 14,2 juta anak perempuan di seluruh dunia yang menjadi pengantin setiap tahunnya selama periode 2011-2020. Dampaknya bisa kehamilan dan persalinan dini yang berhubungan dengan angka kematian tinggi dan keadaan nggak normal bagi ibu karena tubuh anak perempuan belum sepenuhnya matang bro untuk melahirkan.

Nih ya, perempuan berusia 10-14 tahun itu punya risiko lima kali lebih besar loh untuk meninggal dalam kasus kehamilan dan persalinan dibanding perempuan berusia 20-24 tahun.

Nggak cuma itu, anak perempuan juga akan menghadapi risiko tingkat komplikasi terkait persalinan yang lebih tinggi, contohnya fistula obstetri, infeksi, pendarahan hebat, anemia, dan eklampsia.

Anak perempuan yang sudah menikah juga cenderung memiliki tingkat pendidikan yang lebih rendah karena mesti menghadapi keterbatasan mobilitas, kehamilan, dan tanggung jawab terhadap perawatan anak. Akhirnya mereka jadi nggak siap memasuki masa dewasa dan berkontribusi buat banyak pihak.

Beban buat anak perempuan dalam perkawinan usia muda jadi banyak, seorang istri, pasangan seks, dan ibu yang seharusnya dilakukan orang dewasa. Akibatnya ada beban psikologis dan emosional bro. Contohnya risiko kecemasan, depresi, sampai bunuh diri.

Parahnya lagi nih, pengantin anak punya peluang lebih besar mengalami kekerasan fisik, seksual, psikologis, dan emosional, serta isolasi sosial.

2. Bagi anak mereka

Nggak cuma lo atau si perempuan loh yang berdampak dari pernikahan dini atau perkawinan anak. Bayi yang dilahirkan dari anak perempuan yang menikah pada usia anak punya risiko kematian lebih tinggi dan kemungkinannya dua kali lebih besar untuk meninggal sebelum usia 1 tahun dibanding dilahirkan dari ibu dewasa.

Selain itu, bayi ada kemungkinan lebih tinggi lahir prematur dengan berat badan lebih rendah dan kekurangan gizi. Pertumbuhan mereka pun disinyalir mengalami hambatan selama dua tahun dan kegagalan menyelesaikan sekolah menengah. Jangka panjangnya bisa menyentuh perekonomian keluarga dan kekerasan dalam rumah tangga.

3. Bagi masyarakat

Perkawinan anak atau usia dini itu bisa mendorong ketidaksetaraan gender dalam masyarakat loh sob. Selain itu bisa bikin siklus kemiskinan yang berkelanjutan, peningkatan buta huruf, keseharan yang buruk kepada generasi mendatang, dan bikin produktivitas masyarakat menurun.

Nah, ngeri banget kan dampaknya bagi diri sendiri maupun masyarakat luas? Jadi, mending sekolah dulu deh sob yang bener!

Editor : Hai Online

Baca Lainnya

Latest