Follow Us

Yakin Deh, Indonesia Bakal Sukses di Piala AFF U-15 2018 dan Piala Asia U-16 2018 Berkat Timnas Muda Kita yang Luar Biasa

Alvin Bahar - Minggu, 18 Maret 2018 | 07:15
Infografis Timnas U-16
Alvin Bahar

Infografis Timnas U-16

HAI-ONLINE.COM - Ada angin segar untuk dunia sepak bola Indonesia. Timnas U-16 Indonesia meraih gelar juara turnamen Jenesys 2018 di Jepang. Anak didik Fakhri Husaini sukses menumbangkan perlawanan Vietnam, Senin (12/3/2018), dengan skor 1-0. Ajang tersebut dikhususkan skuat Garuda Asia untuk persiapan sebelum terjun di Piala AFF U-15 2018 dan Piala Asia U-16 2018.

"Cukup membanggakan. Ini juga berkat dukungan dan doa masyarakat Indonesia. Tentu saja kerja keras para pemain selama pemusatan latihan sampai pertandingan di Jenesys," ujar Fakhri Husaini.

"Para pemain bermain nggak ada takutnya. Semua lawan dihadapi dengan gagah berani," tambahnya menjelaskan.

Cek: 5 Fakta Sutan Zico, Penyerang Masa Depan Timnas Indonesia, Pernah Masuk Akademi Chelsea

Ya, para pemain timnas muda ini memang bermain luar biasa. Pada penyisihan grup, Filipina sukses dihajar dengan skor telak 7-1 dan menang lima gol tanpa balas atas Kamboja. Sedangkan pada semifinal giliran, tuan rumah yang turun dengan timnas U-15 Jepang dikalahkan Fadillah Nur Rahman Cs dengan skor 1-0.

Catatan positif ini juga jadi tonggak kebangkitan sepak bola Indonesia dari pembinaan usia muda. Menurut pengamatan HAI, ada 3 pemain muda yang sangat menarik perhatian, dan bisa jadi masa depan timnas Indonesia.

1. David Maulana

"Selamat kepada David Maulana yang meraih penghargaan pemain terbaik Turnamen Jenesys. Jangan mudah berpuas diri, David! Teruslah beprestasi," cuit akun Twitter resmi PSSI, @pssi_fai, soal David Maulana yang mendapatkan penghargaan sebagai pemain terbaik Jenesys 2018.

Sosok David Maulana ini nggak ada kaitannya dengan pesepakbola yang bernama mirip, yakni Septian David Maulana. Ia adalah adik dari wonderkid Indonesia lainnya, Egi Maulana Vikri.

Gelandang satu ini pernah merumput bersama PSMS Medan U-15. Ia pun turut membela Timnas Indonesia U-15, dengan nomor jersey 12. Sayang, Indonesia tersingkir di ajang tersebut. Hanya memiliki satu poin membuat Indonesia semakin jauh dari Thailand dan Myanmar yang mempunyai peluang besar untuk melaju ke babak selanjutnya.

Pemain yang mengidolakan Hariono dan Luka Modric itu memiliki tipikal permainan yang efektif, keras, dan pantang menyerah. Saat ini David masih bergabung dalam PPLP Medan.

Selama bermain di turnamen Jenesys, remaja yang lahir pada 25 Februari 2002 ini juga sangat efektif dalam permainan lewat umpan-umpan yang akurat. Mobilitas pemain ini dijadikan penilaian David Maulana berhak atas penghargaan itu.

Namun, David sangat rendah hati meski telah diganjar dengan penghargaan atlet terbaik.

“Hanya anak Sumatera utara, Deli Serdang. Tepatnya di Tembung (nama desa)," tulis cowok yang akrab disapa Bembeng ini, lewat akun Instagram @bembengdavidmaulana.

2. Rendy Juliansyah

Rendy Juliansyah jadi pahlawan kemenangan timnas U-16 Indonesia dengan mencetak gol tunggal ke gawang timnas U-16 Vietnam di babak final.n

Pertandingan yang berlangsung di Lapangan Kirishima Yamazakura Miyaki Prefectual Comprehensive Sports Parka, Senin (12/2/2018), sosok Rendy Juliansyah keluar sebagai pahlawan pada partai final turnamen Jenesys. Gol tersebut dicetak Rendy Juliansyah melalui tendangan penalti pada menit ke-64.

Rendy memulai karier sepak bola bersama ASIOP sejak umur 8 tahun. Ia membuat debut bersama Indonesia U-17 di Stadion Maguwoharjo dan mencetak gol pertamanya di menit ke-3 dalam laga persahabatan melawan Filipiana dengan hasil skor 4 - 0, 21 Mei 2017. Ia mencetak double hattrick pada 18 Juni 2017 di Piala Tien Phong Plastik U-16 2017 saat menghadapi Taiwan dengan hasil menang skor 11 - 0.

Performa Rendy Juliansyah memang sudah jadi pantauan, semenjak ia bergabung dengan timnas U-16 Indonesia. Pemain 15 tahun itu pun bergabung dengan salah satu sekolah sepak bola terbaik Jepang, Aomori Yamada.

Langkah yang diambil pesepakbola berusia 15 tahun itu tentunya sangat didukung penuh oleh PSSI. Rendy ingin mendapatkan tambahan ilmu untuk melanjutkan kariernya di Jepang. Terlebih pemain berposisi penyerang itu dikabarkan nggak hanya memperkuat Aomori Yamaha, tetapi akan bersekolah di Aomori Yamada High Scholl yang merupakan juara All Japan High School Tournament pada 2017. Bahkan, Rendy juga sempat mencuri perhatian salah satu klub Inggris, Charlton Athletic. Ketertarikan klub tersebut juga nggak lepas dari penampilan Rendy bersama timnas U-16 Indonesia. Ia pun pernah menjalani trial di klub Almere City, Belanda.

Bersama timnas U-16 Indonesia, Rendy Juliansyah ikut mempersembahkan gelar turnamen Tien Phong Plastic Cup 2017. Pada ajang tersebut, Rendy juga menyabet gelar top scorer di Tien Phong.

Rendy pun dikenal gigih, dan terus berjuang untuk mewujudkan keinganannya.

"Selama saya memiliki sebuah keinginan, saya mempunyai alasan kuat untuk hidup. Cepat puas berarti mati," tulis Rendy Juliansyah lewat akun Instagramnya.

3. Sutan Zico

Sutan Zico
Pemain Argentina dan Brasil ada di nama bocah satu ini. Yap, Diego Armando Maradona dan Zico adalah dua nama yang muncul di nama lengkap Sutan Diego Armando Zico. Sepertinya nama tersebut diberikan bukan karena sang orang tua sekedar ngefans dengan Maradona dan Zico, tapi juga ingin sang anak jadi penerus dua pesepakbola legendaris itu.

Bisa dibilang, Sutan Zico sudah menapaki jalan yang benar. Berkat satu gol yang ia cetak di laga semifinal melawan Jepang, ia sukses mengubur harapan tim Matahari Terbit melaju ke final Turnamen Jenesys. Pemain berumur 15 tahun bahkan jadi top scorer turnamen Jenesys dengan torehan empat gol.

Sutan Diego memulai karier Sepak bola bersama klub ASAD 313 Purwakarta. Tahun 2014, bersama ASAD 313 lolos dan terpilih mewakili klub Indonesia di ajang Danone Nations Cup, Brasil. Klub Indonesia kandas di perempat final setelah di kalahkan kesebelasan Rumania dan hanya berhasil di posisi ke 7.

Nggak hanya itu, Zico juga pernah jadi kapten saat membela klub Chelsea Soccer School Singapura 2014. Pemain bernomor punggung 9 itu bisa masuk SSB Chelsea setelah terpilih dalam program Predator Hund, yang dilakukan oleh Adidas. Ia juga pernah bermain di Danone Nations Cup 2014 Brasil

Tahun 2017, Sutan tampil di Piala Bayern FC Youth di Jerman, dan dipanggil memperkuat Indonesia U-17 di ajang kualifikasi AFC U-16 2018 di Thailand. Ia membuat debut 16 September 2017 dalam laga melawan Tim nasional Kepulauan Mariana Utara, dan mencetak gol pertamanya pada menit ke 49 sekaligus mencetak quintrik di menit ke 63, 65, 67 dan 82 dengan hasil skor menang 18 - 0.

Pada laga berikutnya, 18 September 2017 Ia berhasil mencetak hattrick pada menit 61, 64 dan 89 melawan Timnas Timor Leste dengan hasil pertandingan menang skor 3 - 1.

Berkat segudang prestasinya, banyak netizen yang “melarang” Zico bermain di Liga Indonesia. Bukan kenapa-kenapa, doi sepertinya lebih cocok di liga yang lebih bergengsi. Ya kan?

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

Latest