Membaca Karakter Seseorang Lewat Tulisan Tangan Bisa jadi Pekerjaan Menjanjikan

HAI-ONLINE.COM - Bukan cuma psikolog yang bisa ngepoin karakter dan kepribadian seseorang. Profesi ini pun bisa, bahkan hanya dengan melihat tulisan tangan. Kerjaannya boleh dibilang susah-susah gampang. Harus selalu meneliti tulisan tangan orang, atau mempelajari goresan tanda tangan. Semua itu dilakukan, demi bisa membaca karakter dan kepribadian orang secara ilmiah dan mendekati akurat.

Emang sih, kayaknya, kok, bikin jenuh ya bacain tulisan orang terus. Eits, tapi sekalinya menekuni bidang ini dan ngerasain income-nya, siap-siap aja jadi ketagihan. Yes, it’s a graphologist!

RATUSAN INDIKATOR

Putro Perdana, seorang grafolog Indonesia yang HAI ajak ngobrol beberapa waktu lalu mengaku kalau dalam membaca tulisan tangan, nyatanya ada ratusan indikator yang harus dibaca dan dinilai.

“Tulisan itu kita ukur bentuknya, kemiringannya, ukuran hurufnya, tarikannya,ketebalannya, konsistensinya juga. Terutama konsistensinya sih. Bahkan titik dalam huruf ‘i’ juga kita analisis. Soalnya bentuk titik huruf ‘i’ setiap orang kan beda-beda. Ada yang bulat, ada yang garis, semua ada artinya,” tutur cowok yang menekuni ilmu ini secara otodidak sejak kuliah.

UDAH TAU BELUM? Fakta Dibalik Pekerjaan Digital Artist, Para Ahli Visual Effect

Selain itu, kalau grafolognya udah pro banget, derajat kemiringan tulisan kita pun sampai ikutan dihitung. Soalnya, beda tingkat kemiringan, biasanya bisa beda lagi karakter dan kepribadiannya. Gokil!

BELUM TERLALU TERKENAL

Di Indonesia sendiri, baik ilmu grafologi maupun profesi grafolog emang belum begitu kedengaran gaungnya. Makanya, meski jasanya udah digunakan berbagai macam lembaga, cowok lulusan Kriminologi Universitas Indonesia ini pun menceritakan berbagai kesulitan yang masih kerap ia hadapi.

“Karena ini ilmunya belum umum, kadang menjelaskan ke orang itu perlu butuh waktu. Saya secara step by step masih harus menjelaskan, ‘ini analisis tulisan tangan, ilmunya bisa dijelaskan secara ilmiah dan bisa dipertanggungjawabkan’. Gitu sulitnya,” beber grafolog yang lebih sering berkutat di bidang forensik ini.

Selain banyak yang masih “kabur” pandangannya tentang grafologi, ternyata jumlah grafolog di Indonesia pun masih sedikit. Wah, tandanya, masih banyak peluang, nih!

“Saya sangat terbuka sekali untuk membagi ilmu grafologi. Karena di Indonesia itu, kasus tentang grafologinya banyak, tapi praktisinya masih sedikit,” tutup cowok yang berkat profesinya, udah sampai berhasil ke Papua Barat.