Follow Us

Kenapa Setelah Makan Pasti Rasanya Ngantuk?

Alvin Bahar - Jumat, 05 Januari 2018 | 07:30
Makan 3 4 jam sekali
Alvin Bahar

Makan 3 4 jam sekali

HAI-ONLINE.COM - Pernahkah kamu merasa mengantuk sesaat setelah makan? Rasa kantuk setelah makan tersebut sering disebut dengan food coma.

Dalam sebuah penelitian terbaru, para peneliti menemukan bahwa food coma bukan sekedar mitos. Rasa kantuk yang kamu rasakan merupakan efek dari sebuah "tabrakan" gula yang dapat memperlambat fungsi kognitif.

Dalam penelitian tersamar ganda dan kontrol plasebo ini perserta menunjukkan penundaan dalam menyelesaikan tugas kognitif setelah mengonsumsi glukosa (biasanya terdapat dalam karbohidrat, red) atau gula meja dibandingkan partisipan yang mengonsumsi fruktosa (gula buah atau pemanis buatan sucralose yang merupakan plasebo.

Selain itu, puasa sebelum konsumsi gula tersebut meningkatkan efek ini.

Cek deh: Ini Dia 7 Iklan Kreatif di Gedung, Pasti Jadi Perhatian Nih

"Saya terpesona oleh bagaimana indra kita mempengaruhi perilaku dan kehidupan kita sehari-hari," ungkap Mei Peng, penulis penelitian ini dikutip dari Science Alert, Rabu (03/01/2018).

"Secara khusus, bagaimana konsumsi gula bisa mengubah cara otak bekerja. Dalam ksus persepsi manis, kita telah berevolusi untuk menyukai rasa ini," sambung peneliti yang berasal dari University of Otago, Selandia Baru tersebut.

Sebenarnya, sudah banyak penelitian yang mencari tahu efek glukosa pada fungsi kognitif. Bagi segala usia, zat ini terlihat memberikan efek positif bagi fungsi memori.

Namun sebaliknya, para peneliti menyebut, pada tes fungsi kognitif seperti waktu reaksi, perhatian, pengenalan wajah, hingga mengingat kembali memori memiliki hasil yang beragam.

Sayangnya efek jenis gula lainnya, seperti fruktosa dan sukrosa, pada fungsi kognitif, masih kurang dipahami. Padahal hal ini cukup penting, mengingat jenis-jenis gula tersebut mengalami metabolisme yang berbeda dalam tubuh.

Sebagai informasi, fruktosa dimetabolisme di hati, sedangkan glukosa akan diserap dan dibawa oleh darah ke seluruh tubuh. Keduanya berbeda dengan sukrosa yang akan dipecah jadi fruktosa dan glukosa terlebih dahulu sebelum dimetabolisme melalui jalurnya masing-masing.

Untuk itu, para peneliti merekrut 40 peserta dari perguruan tinggi.

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

Latest