Follow Us

5 Tipe Dosen Yang Pasti Ditemui Mahasiswa Dan Cara Menghadapinya Biar Kuliah Aman

Rizki Ramadan - Kamis, 21 Desember 2017 | 10:30
Macam-macam Dosen
Rizki Ramadan

Macam-macam Dosen

HAI-ONLINE.COM - Buat yang baru kuliah, biasanya kita bakal bingung tentang segala hal yang berkaitan dengan kampus. Mulai dari kelas, mata kuliah, sampai dosen-dosen yang bakal mengajar kita untuk beberapa waktu ke depan.

Padahal, nih, ya, suka atau nggak, mengenal dosen dengan baik bisa jadi salah satu modal kita buat dapat nilai yang bagus dalam mata kuliah tertentu, loh. Eitsss…, tapi ini berbeda dengan menjilat, ya! Intinya, sih, kita tahu apa yang mereka suka atau nggak. Kalau udah gitu, tinggal lakuin, deh, hal yang menyenangkan buat mereka, dan lakukan sebaliknya.

Kok gitu? Iya. Meski sama-sama berstatus sebagai pengajar, dosen ini punya karakter yang berbeda. Itu artinya, tiap dosen punya perlakuan yang berbeda.

Uniknya, di tiap kampus dan angkatan, karakter dosen yang ditemukan biasanya terdiri dari 5 tipe besar. Well, biar nggak salah langkah dan malah berpengaruh terhadap ketentraman hidup di kampus, mendingan kita kenalan sama beberapa tipe dosen ini, yuk.

(BACA: Dari Taman Neraka Sampai Museum Rambut, Inilah 5 Tempat Wisata Antimainstream Di Dunia)

DOSEN KILLER

Nah, ini jadi salah satu dosen yang cukup dihindari di masa kuliah. Bayangin aja, dalam kelasnya, dosen ini akan menjelaskan materi kuliah dan nggak boleh ada ‘pengganggu’. Maksudnya adalah, saat terdengar suara obrolan di barisan belakang, beliau akan dengan mudah mengeluarkan beberapa teguran pedas buat para pelakunya.

Ada yang tidur di kelas? Duh, ini, sih, makanan empuk. Biasanya, anak yang tertidur ini akan dibombardir dengan sederet pertanyaan yang super sulit. Kebayang nggak, lo lagi tidur, terus dibangunin sama si dosen killer, dan

dalam keadaan setengah sadar lo diserang dengan berbagai pertanyaan? Duh, kelar hidup lo! Malu banget, bro.

“Aku pernah, nih, ketemu dosen yang kayak begini. Jadi, di kampus aku ada dosen yang judes banget. Terus, semua kemauannya dia harus diturutin sama mahasiswanya, tanpa mikirin perasaan mahasiswa yang diajar. Hahaha…,” ujar Nadya Chaya, alumni Universitas Bina Nusantara.

Killer yang dimaksud di sini nggak cuma dari sifat dan ketegasan aja, tapi juga berimbas pada pemberian nilai saat ujian. Biasanya, sih, meski kita udah belajar mati-matian buat menghadapi ujian, kita tetap aja, tuh, dapat nilai maksimal C. Duh!

“Ya, biar nggak jadi sasaran, sih, mendingan diem aja. Aku dan teman-teman biasanya nggak banyak tingkah dan nurutin aja apa maunya dia. Ya, kalau sama dosen yang kayak gini, sih, mendingan cari aman aja, deh,” lanjut cewek lulusan fakultas Public Relation (PR).

DOSEN TUA

Biasanya, dosen-dosen tua punya pengalaman dan pengetahuan yang mendalam di bidang studi yang diajarkan. Itu sebabnya, dosen yang satu ini bisa banget jadi tempat kita buat bertukar ilmu.

Oh ya, karena sudah tua, biasanya mereka nggak aneh-aneh waktu ngajar. Untuk urusan nilai juga nggak pelit-pelit banget, kok. Namun, ada satu kelemahan yang nggak bisa lepas dari dosen-dosen seperti ini.

“Gaptek! Hahaha…, ya mungkin karena dulu di zamannya mereka, benda atau teknologi yang digunakan di kelas sekarang jarang mereka temui,” repet Fredy, salah satu mahasiswa Universitas Trisakti.

Umumnya, nih, dosen-dosen ini agak kesulitan memanfaatkan teknologi dalam kegiatan belajar mengajarnya. Nggak sedikit dari mereka yang kesulitan untuk menyalakan proyektor atau bahkan komputer.

Nah, buat yang peka, ini bisa banget jadi peluang, bro! Buat cari muka, cobalah dengan sigap untuk membantunya menyalakan komputer, atau mengatur proyektor agar siap digunakan.

DOSEN FAVORIT

Ini, nih, yang jadi incaran tiap mahasiswa kalau lagi ngisi KRS. Dia tipikal yang normal-normal aja. Kadang on time, tapi nggak jarang juga telat datang ke kelas. Nah, urusan mengajar juga nggak lebay. Mereka ngasih tugas sewajarnya, kuis juga demikian, nggak bikin kepala ngebul.

Nah, nggak sedikit juga dari dosen normal ini punya kelebihan dalam fisiknya, misalnya doi dosen yang cantik nan seksi. Udah baik, cantik pula. Dijamin, kelas nggak bakalan kosong!

“Dulu, waktu angkatan gue ada dosen masih muda, cantik pula. Dia ngajar menulis kreatif. Lucunya, anak-anak selalu datang tepat waktu. Bahkan, nih, ya, ada mahasiswa yang bukan ikut kelasnya dia, rela dateng buat dengerin dia ngasih materi. Niat!” timpal Dani, alumni Universitas Multimedia Nusantara.

Nah, untuk menghadapi dosen yang satu ini juga nggak perlu perlakuan khusus. Yang kita butuhkan adalah niat untuk kuliah yang normal-normal aja. Serius tapi tetap santai. Oh ya, jangan mentang-mentang mereka baik, kita jadi bisa ngelunjak ya. Well, biar kehidupan kuliah kita tetap aman, sebelum mengisi KRS, usahakan cari tahu dosen yang punya kriteria begini. Kalau udah tahu, cari sebanyak-banyaknya. Dijamin, kuliah lo lancar jaya!

DOSEN RAJIN KASIH TUGAS

Sebenarnya, nggak ada yang salah kalau dosen selalu memberi tugas di setiap kelasnya. Ya, namanya juga pengen bikin anak didiknya pintar, suka atau nggak, tiap akhir kelas tugas selalu diberikan.

Namun masalahnya, ada beberapa dosen yang justru memberikan tugas yang bejibun. Banyak banget! Reaksinya adalah kita bakal ngeluh sejadi-jadinya. Tapi, mau nggak mau, tugas tersebut harus tetap selesai dan dikumpulkan. Terus, kita harus gimana, dong?

“Kalau gue, sih, biasanya di kelas emang dengerin ini dosen. Dari awal kelas dimulai kalau bisa. Bukan pencitraan, ya! Hahaha…, biasanya, tugas yang dikasih nggak jauh-jauh dari materi yang diajarkan hari itu, kok,” beber Yogi, salah satu mahasiswa Universitas Mercu Buana.

Lebih lanjut, Fredy menambahkan bahwa biar kita nggak keteteran mengerjakan tugas yang diberikan, suka atau nggak, kita harus segera mengerjakan tugas yang diberikan. Minimal, sehabis kuliah berakhir, kita menyicil mencari bahan-bahan untuk mengerjakan tugas tersebut.

DOSEN TEPAT WAKTU

Dosen yang ini, 11-12 sama dosen killer. Bedanya adalah dosen yang satu ini cuma ketat soal masalah absen. Soalnya, buat mereka, waktu adalah hal yang penting.

Contohnya, 5 menit sebelum kelas dimulai, beliau sudah duduk rapi di meja. Proyektor sudah menyala, papan tulis sudah bersih, dan spidol sudah siap pakai. Nah, begitu sudah siap, dia akan langsung memulai kelas. Beliau akan memanggil nama mahasiswanya satu per satu atau mengedarkan kertas absensi. Sialnya, buat kita yang terlambat hanya 2 menit, kedatangan kita nggak dihitung. Duh!

“Nggak ada cara lain, kalau yang ini, sih, kita harus banget dateng tepat waktu. Soalnya, dosen yang kayak begini biasanya nggak nerima alasan apa pun. Kalau bisa, datang 30 menit sebelum kelasnya dimulai! Hahaha…,” kata Aji, salah satu mahasiswa Universitas Muhammadiyah Tangerang.

(PENULIS: AGASSI MORIAND)

Editor : Rizki Ramadan

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest