Follow Us

Untuk Anak Metal, Ini Dia Sejarah Penting Terciptanya Moshing dan Mosh Pit!

Fadli Adzani - Minggu, 19 November 2017 | 08:15
moshing
Fadli Adzani

moshing

Semua anak cowok yang demen musik cadas pasti sering nge-gigs, dan semua anak yang sering nge-gigs, pasti sering moshing! Setuju nggak?

Sikut sana, sikut sini, lompat sana, lompat sini, semuanya dilakukan para penonton sambil mengikuti irama musik yang dilantukan oleh sang musisi yang sedang asik tampil di atas panggung. Nggak cuma para musisinya aja yang asik, tapi juga para penontonnya yang asik moshing!

Yap, moshing merupakan aktivitas yang dilakukan oleh para pengunjung sebuah acara yang menampilkan grup musik beraliran keras, bisa punk, bisa metal.

Namun, masih banyak yang belum tau awal mula dan sejarah dari kegiatan yang sangat seru itu.

Jadi, menurut situs Variety Store TV, awal mula moshing itu terjadi antara tahun 1975 hingga 1980 di Los Angeles, Amerika Serikat.

Kala itu, komunitas Punk yang gemar datang ke acara-acara musik, sering melakukan goyangan yang disebut dengan Pogo. Sebenarnya, Pogo merupakan tarian yang dilakukan oleh anak-anak punk dan juga ska ketika sedang menikmati lantunan musik dari para band idolanya.

Kemudian, selain anak-anak punk, komunitas pencinta musik hardcore pun juga memiliki dansanya sendiri di depan panggung, yakni slam dancing, yang nggak jauh sama goyang pogo, dimana mereka berjalan di lingkaran sambil menggerak-gerakan tangannya dan saling mendorong.

Akhirnya, seiring berjalannya waktu, goyangan-goyangan itu disebut sebagai moshing, dan nama tempat yang digunakan untuk moshing itu dinamakan mosh pit!

Sebenarnya, moshing dapat diibaratkan sebagai energi yang dikeluarkan oleh musisi dan diterima oleh para penontonnya di tempat konser. Nah, energi itu lah yang menjadi tenaga bagi para pengunjung untuk goyang dan saling dorong!

Sebenarnya, ada beberapa grup musik yang menentang adanya kegiatan moshing ini, salah satunya adalah The Smashing Pumpkins, grup musik yang tenar di era 1990-an dengan single-nya 1979.

Pada 1995, seorang anak cowok berusia 17 tahun, Bernadette O'Brien, meninggal di mosh pit karena melakukan kegiatan moshing yang terlalu agresif. Saat itu, Bernadette sedang mengunjungi konser The Smashing Pumpkins di Dublin, Irlandia.

Sejak saat itulah The Smashing Pumpkins mengatakan bahwa mereka nggak setuju dengan moshing.

Seiring berjalannya waktu, akhirnya moshing nggak cuma dilakukan di konser-konser punk, ska, hardcore, atau rock, tapi juga musik-musik metal.

Kita nggak bisa pungkiri lagi, guys, bahwa moshing merupakan pemandangan yang bakal kita selalu lihat ketika mendatangi konser-konser metal.

Tapi selalu ingat ya, bro, kalau moshing jangan terlalu berlebihan. Jangan sampai kejadian Bernadette itu terulang lagi!

Editor : Fadli Adzani

Baca Lainnya

Latest