Follow Us

Waspada, Ini 5 Modus Pencurian yang Perlu Diwaspadai Pemilik Mobil

- Selasa, 09 Januari 2018 | 06:30
Maling mobil
Hai Online

Maling mobil

HAI-ONLINE.COM – Ngomongin kejahatan di jalan raya, sih, nggak ada habisnya. Tiap hari, pasti ada aja, tuh, berita yang nongol di media massa. Tindak kejahatannya juga bermacam-macam, salah satunya adalah kasus begal motor yang seakan menjadi virus di beberapa kota belakangan ini.

Efeknya jelas. Sebagian besar dari kita pasti mengurangi atau bahkan mengurungkan niat buat keluar malam dengan menggunakan sepeda motor. Nah, sebagian lainnya, justru memilih kendaraan roda empat (baca: mobil) untuk antar-jemput gebetan. Alasannya, sih, mode transportasi yang satu ini dianggap jauh lebih aman jika dibandingkan dengan si kuda besi.

Namun ternyata, itu bukan jaminan kalau kita bakal aman dari tindak kejahatan di jalan raya, bung! Nyatanya, beragam modus diciptakan untuk menjerat kita saat sedang mengendarai mobil di jalan raya. Nah, beberapa modus berikut ini jadi modus yang cukup sering digunakan para pelaku tindak kejahatan. So, mendingan baca panduannya dan perhatikan cara kerjanya. Jangan sampai kita jadi korban berikutnya.

BACA JUGA: Terungkap. Ternyata Mobil Kamen Rider Black RX Dimodif Dari Mobil Jepang Ini

Joki Three in One

Sejatinya, peraturan ini dibuat untuk mengurangi kepadatan lalu lintas di beberapa ruas jalan di Jakarta. Namun ternyata, peraturan ini nggak selamanya berujung mulia. Pasalnya, membawa satu atau dua orang asing di dalam kendaraan kita, tentunya membuat peluang kejahatan lewat joki jadi makin besar.

Biasanya, modus ini akan berjalan dengan memanfaatkan kelengahan kita saat sedang mengemudi. Disarankan, saat akan menggunakan jasa ilegal ini, kita menyimpan barang-barang berharga kita di tempat yang aman.

"Keberadaan joki three in one ini emang ilegal. Sesuai dengan nafasnya three in one, mendingan kita naik mobil sama teman. Jadi mobil kita diparkir di tempat yang sudah disediakan dan kita bareng teman," ujar AKBP Siswo Yuwono, selaku Kasubdit Ranmor Polda Metro Jaya.

Tebar Paku

Bisa dibilang modus ini jadi salah satu modus lama yang digemari para pelaku tindak kriminal. Pasalnya, modus ini dianggap jadi salah satu modus yang paling aman buat para penjahat. Maklum, mereka hanya perlu meninggalkan paku di beberapa ruas jalan yang dianggap sepi dan nggak harus berhadapan langsung dengan si calon korban.

Biasanya, dalam kondisi ini akan ada orang yang berteriak atau 'pura-pura' memberi tahu bahwa ban kita kempes gara-gara terkena ranjau paku yang memang sudah disiapkan. Nah, kalau udah kayak gitu, jangan langsung percaya dengan memberhentikan kendaraan kita. Soalnya, di saat itu bisa saja pelaku muncul dengan beberapa komplotannya untuk menggasak barang berharga yang kita bawa.

Untuk menanggulanginya, usahakan untukk mencari tempat yang ramai dan terang sebelum memutuskan untuk memeriksa kondisi ban. Nggak masalah kalau ban mobil jadi rusak, asal kita nggak jadi korbannya.

'Menabrakkan Diri'

Modus ini juga terjadi dengan memanfaatkan mekanisme pengalihan perhatian. Modusnya simple banget. Si pelaku bakal pura-pura menabrakkan diri atau kendaraan mereka ke mobil yang kita gunakan.

Biasanya, para pelaku akan beraksi lebih dari satu orang. Usahakan saat kita hendak berhenti dan untuk menemui si 'korban' tabrakan cari tempat yang ramai. Selain itu, saat kita memutuskan untuk keluar dari mobil, kunci terlebih dahulu mobil dan simpan barang berharga di tempat yang aman. Terakhir, jangan lupa untuk mencatat nomor kendaraan yang menabrak.

Pecahin Kaca

Modus ini umumnya terjadi saat kendaraan yang kita gunakan sedang diparkir. Para penjahat akan memecahkan kaca mobil untuk mengambil barang berharga yang memang tertinggal di dalam mobil.

"Kaca mobil jangan ditutup terlalu rapat, karena mobil di Indonesia punya tekanan dalam kabin yang tinggi. Sehingga, kalau pelaku melemparkan busi ke arah kaca mobil kita, kaca nggak pecah karena ada hawa yang keluar. 'Pemain' itu surveynya sebentar. Kalau dilempar nggak pecah, biasanya mereka langsung kabur," imbuh Pak Siswo Yuwono menegaskan.

Sebenarnya modus seperti ini nggak akan terjadi kalau nggak ada kesempatannya. Artinya, kita diminta untuk nggak meninggalkan barang berharga di dalam mobil, di tempat yang gampang terlihat dari luar. Misalnya menaruh laptop di atas jok mobil. Alangkah baiknya kalau kita mau pergi nge-date sama gebetan, kita juga turut serta membawa beda tersebut. Ya, itung-itung cari WiFi gratisan, deh.

Lempar Telur

Modus kejahatan kayak gini biasanya terjadi di jalan-jalan yang nggak terlalu sering dilalui para pengguna jalan. Dalam kondisi seperti ini, si pelaku akan melemparkan beberapa butir telur ayam ke kaca depan kita.

Karena reflek bercampur panik, secara otomatis kita akan menyalakan wiper untuk membersihkan pecahan telur yang membuat visibilitas kita jadi berkurang. Namun, bukannya bersih, kotoran hasil pecahan telur justru akan membuat kaca makin kotor.

Nah, seandainya kita sudah menjadi incaran dari para pelaku dengan mengalami hal semacam ini, sebisa mungkin kita nggak langsung membersihkannya dengan wiper sambil menjalankan mobil. Diamkan saja, dan kemudian mobil ke tempat yang terang dan ramai, baru dibersihkan. Tapi ingat, sebelum memutuskan keluar dari mobil, pastikan mobil terkunci dan barang berharga disimpan di tempat yang aman.

Editor : Hai Online

Baca Lainnya

Latest