Sadar Atau Nggak, 5 Brand Ini Sering Disangka Sebagai Nama Produk

Alvin Bahar - Minggu, 25 Maret 2018 | 14:13

HAI-online.com - Sadar atau nggak ternyata pas kita mau beli produk, yang kita sebutin itu malah mereknya bukan nama barangnya. Hal ini terjadi nggak lepas karena merek tertentu berhasil "menjajah" pikiran kita. Jadinya kalau kita mau beli barang tertentu, ingetnya ya cuma merk itu. Penasaran? HAI punya nih 5 nama merek yang sebenarnya bukan nama barangnya dilansir dari berbagai sumber.

1. Odol apa pasta gigi?

Pada tahu nggak sih Odol sebenarnya merek pasta gigi dari Jerman yang dibawa oleh para tentara Hindia Belanda ke Indonesia. Gokilnya merek ini sudah berpuluh-puluh tahun tidak beredar lagi di Indonesia, istilah Odol itu sendiri tetap melekat pada masyarakat. Jadinya kalau disuruh beli pasta gigi, bilangnya beli odol. Aneh kan?

2. Aqua apa air mineral?

Musisi Artis Bagikan Theme Song Dari Kita untuk Indonesia bareng AQUA

Kalau ini sih udah sering banget terjadi. Minta Aqua yang dikasih bukan Aqua juga tetap aja diminum. Aqua adalah merek air minum dalam kemasan yang paling terkenal di Indonesia. Pertama kali di produksi pada 1973 hingga kini nama merek Aqua digunakan oleh masyarakat untuk menyebutkan produk air minum dalam kemasan apapun. Aneh tapi nyata guys.

3. Rinso apa detergen?

"Kakak beliin Rinso dong!" Sering nggak sih disuruh gitu sama nyokap lo? Sebenarnya nyokap nyuruh kita beli detergen tapi karena sering lihat merek Rinso, alhasil suruh beli Rinso. Pas yang kita beliin bukan Rinso, juga tetap dipakai kok.

4. Pralon apa pipa?

Yang ini pasti sering banget terjadi sama bokap lo. Kalau pipa di rumah bocor dan disuruh ambil pipa, bilangnya ambilin Pralon. Kadang juga disebut peralon. Hal ini terjadi karena zaman dulu pipa cuma ada merek Pralon.

5. Pylox apa cat semprot?

Buat yang ngaku suka mural atau grafiti pasti nggak asing sama merek yang satu ini? Walaupun masyarakat menggunakan istilah pylox buat semua cat semprot, tapi lo mesti tahu kalau Pylox cuma satu dari sekian merek cat semprot yang dijual di pasaran. (Agung)

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya