Follow Us

3 Solusi untuk Pelarangan Sepeda Motor di Jalan Sudirman

Alvin Bahar - Kamis, 07 September 2017 | 08:38
Motor yang Nekat, Nih!
Alvin Bahar

Motor yang Nekat, Nih!

Rencana pemerintah buat ngelarang sepeda motor mulai dari Bundaran HI sampai Bundaran Senayan yang melalu jalan Jenderal Sudirman banyak ditentang.

Banyak yang nggak setuju kebijakan ini dilakukan ditengah kondisi transportasi umum yang belum dibenahi.

“Terkesannya kok buru-buru sekali. Padahal perlu ada sosialisasi dan persiapan. Kalau 2018 mungkin lebih baik dimana semua sarana dan prasarananya sudah lebih matang,” ucap Achobule, Presiden Yamaha Riders Federation Indonesia (YRFI) saat dihubungi Rabu, (6/9/2017).

Beberapa komunitas roda dua juga mengungkapkan penolakannya terhadap kebijakan ini. Beberapa memberikan solusi untuk pemerintah guna mengurangi kepadatan di area-area yang ditentukan.

Well, sebenarnya Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat udah memerintahkan penundaan uji coba pelarangan sepeda motor di Jalan Sudirman. Tapi, solusi dari para komunitas motor ini nggak ada salahnya buat didenger.

Apa aja solusinya dari mereka?

1. Nggak hanya motor, mobil juga

Pengendara motor bilang, peraturan buat pengendara mobil juga harus ada.

“Selain motor perhatian juga harus diberikan pada mobil. nggak hanya ganjil genap, pelarangan juga perlu. Motor dibuatkan jalur khusus, itu tinggal diterapkan,” ucap Dira yang mewakili komunitas Verza Rider Club Indonesia (VRCI).

2. Pembatasan produksi kendaraan bermotor

Sebenarnya ada satu solusi yang bisa dilakukan, namun akan sangat sulit. Solusi tersebut adalah dengan membatasi produksi kendaraan bermotor. Ini tentu akan berdampak lebih luas nggak hanya di Jakarta tapi juga di wilayah lain.

3. Membatasi arus masuk sepeda motor

Gabungan petugas kepolisian dan Dinas Perhubungan DKI mengarahkan pengendara sepeda motor yang akan melintas di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (17/12/2014).
Solusi yang lebih masuk akal adalah dengan membatasi arus masuk sepeda motor ke tengah kota. Sediakan jam-jam tertentu dimana motor nggak diperbolehkan masuk. Atau bisa juga memberikan tarif tertentu bagi motor yang hendak masuk ke kota di jam-jam yang dilarang tersebut.

“Seperti di Jepang. Tapi memang Jepang sudah lebih maju, transportasi umumnya dari pinggir kota sudah memadai. Ini yang juga perlu disiapkan,” ucap Achobule.

Artikel ini pertama kali tayang di Otomania dengan judul "Solusi untuk Pembatasan Sepeda Motor dari Komunitas"

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

Latest