Follow Us

Perseteruan Soekarno dan The Beatles sampai-sampai Band Legendaris Ini Nggak Boleh Manggung di Indonesia

Rizki Ramadan - Rabu, 21 Juni 2017 | 06:29
Mengapa Soekarno membenci The Beatles
Rizki Ramadan

Mengapa Soekarno membenci The Beatles

Band paling dikenal seantero jagat ini. The Beatles band, yang beranggotakan 4 orang yaitu John Lennon, Paul McCartney, George Harrison, dan Ringo Starr berhasil mempunyai puluhan juta penggemar di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. Beatlemania di Indonesia pada masa pertama negara kita presiden Soekarno memimpin adalah perkumpulan yang rahasia. Waduh kenapa bisa rahasia tuh?

Kita balik ke pelajaran sejarah nih karena masih ada sangkut pautnya. Begini, Soekarno itu sangat anti terhadap negara barat termasuk budaya mereka karena dianggap Soekarno sebagai bentuk kolonialisasi yang baru.

Akhirnya tahun 60’ an,grup band The Beatles “meledak” ke seluruh dunia dan saat itu sampai ke Indonesia dengan penggemar yang banyak juga. Soekarno nggak suka The Beatles soalnya dianggap sebagai produk negara barat. Sampai-sampai The Beatles mendapat julukan dari Soekarno sebagai band “ Ngak Ngik Ngok” saat ia diwawancarai NBC di sekitar tahun 1965.

Puncaknya Soekarno melarang semua hal tentang The Beatles, sampai semua album yang dikeluarkan oleh band legendaris itu dibakar dan pendukung yang mengacau bakal dipotong rambutnya sama polisi atas perintah pak Soekarno!

Saat itu hal tersebut dapet respon dari para personel The Beatles.John Lennon mengatakan itu tuh tindakan bodoh,makanya mereka berdua nggak pernah akur sepanjang sisa hidup mereka. George Harrison biilang kalo dia seneng karena sebelum albumnya dibakar, album itu udah dibeli dulu sama presiden Soekarno. Paul McCartney beda lagi, kata dia “Mendingan Soekarno balikin albumnya ke kita,soalnya bakal kami jual setengah harga.”

Waduh pak Soekarno galak banget ya! Emang deh Presiden jagoan kita, The Beatles aja sampe dibuat kesel sama dia. Beruntung deh kita sekarang bisa dengerin karya The Beatles di YouTube, sampe di Spotify dan Joox.

(Penulis: Felix Anggit)

Editor : Rizki Ramadan

Baca Lainnya

Latest