Follow Us

Demi Kenangan Manis Masa SMA, Panitia Buku Tahunan Sekolah Merasakan 7 Perjuangan Ini

Rizki Ramadan - Jumat, 17 Maret 2017 | 14:00
Buku Tahunan Sekolah
Rizki Ramadan

Buku Tahunan Sekolah

Buku tahunan sekolah memang sudah jadi tradisi turun temurun buat mereka yang ada di penghujung tahun ajaran. Apalagi buku tahunan sekarang juga menjadi ajang tampil di sisa-sisa masa sekolah yang pastinya harus keren dan fotonya harus instagramable. Proses bikinnya pun gak semudah membalik telapak tangan. Demi mendokumentasikan kenangan manis semasa SMA itu, asam-pait mesti dilalui oleh para panitia BTS. Ini beberapanya.

"Menantangnya" Nagihin Uang Iuran

“Duh gue lupa nih, besok ya?” atau “Uangnya belum ada nih, nanti deh,” pasti sudah menjadi sapaan yang familiar buat tim bendahara panitia buku tahunan. Butuh kesabaran ekstra dan nggak baper walau sudah digantung berkali-kali. Apalagi kalau sudah menjelang deadline dan masih banyak yang belum bayar. Rasanya sudah kayak debt collector aja nagihin ke perwakilan kelas.

Berjuang buat izin

Wajib hukumnya untuk izin ke pihak sekolah dulu sebelum foto kalau mau semuanya berjalan lancar. Perizinan bisa dibilang tahap paling krusial bagi panitia buku tahunan. Masalahnya, kalau izin nggak turun, semuanya mau gak mau batal. Ditambah dengan berbagai aturan dari pihak sekolah yang harus kita turuti demi kelancaran pemotretan. Gampang nggak sih, izinnya?

“Kami sempet ngalamin yang namanya proposal udah disetujui dan udah ditandatangan tapi akhirannya malah dicoret-coret karena keteledoran kita,” jelas Fiqri selaku ketua panitia BTS SMAN 37 Jakarta. “Tapi untungnya ada panitia yang memang udah dekat dengan pihak sekolah dan setelah berunding lagi dan minta maaf, nggak sia-sia perjuangan kami.” Lanjutnya.

Dilema Antara Rapat dan Bimbel

Berhubung panitia buku tahunan beberapa sekolah adalah siswa kelas 12, gak jarang alasan bimbel jadi alasan paling mainstream untuk absen di rapat panitia. Dua-duanya memang jadi prioritas teman-teman kita yang panitia. Tapi, itu gak berarti karena banyak yang bimbel, rapat jadi gak jalan.

“Agak sedikit riweuh memang, ngatur jadwal untuk rapat di luar. Apalagi banyak yang nggak dateng dengan alasan ada les atau acara lainnya. Tapi kami tetap harus lanjut dan saling ngabarin di multi chat Line,” jelas Fiqri sewaktu ditanya tentang anggotanya yang berhalangan hadir.

Dikejar-kejar deadline

Eits, siapa bilang jadi panitia cuma ngatur-ngatur dan rapat-rapat cantik aja? Panitia punya job desc masing-masing yang semua punya deadline tersendiri. Misal, penanggung jawab biodata harus ngumpulin 200 biodata dalam waktu 3 hari, gokil, kan, bro!

Problem internal panitia

Editor : Rizki Ramadan

Baca Lainnya

Latest