7 Atlet Dunia Yang Mengidap HIV

Secara global, penduduk dunia memperingati Hari AIDS Sedunia tepat pada tanggal 1 Desember ini. Momen ini diperingati buat menumbukan kesadaran terhadap penyakit AIDS yang disebabkan oleh penyebaran virus HIV. Selain itu hari ini juga sekaligus sebagai momen buat mensupport dan #RangkulODHA teman-teman yang sedang berjuang melawan penyakit ini.

Konsep pertama kali dari Hari AIDS digagas pada pertemuan Menteri Kesehatan sedunia mengenai progam-progam buat Pencegahan AIDS pada tahun 1988. Semenjak saat itu, peringatan ini mulai diperingati oleh pihak pemerintah, organisasi internasonal, dan yayasan amal di seluruh dunia.

Peringatan buat menumbuhkan kesadaran terhadap penyakit AIDS penting dilakukan mengingat udah banyaknya korban yang terkena virus ini. Bahkan dari kalangan atlet yang secara fisik terkenal memiliki tubuh yang sehat. Dihimpun dari berbagai sumber, berikut 7 atlet dunia yang mengidap HIV.

Atlet basket berbakat, Magic Johnson, pada tahun 1991 mengumumkan bahwa dirinya positif terkena virus HIV. Ketika itu Johnson memutuskan buat langsung mundur dari dunia basket dan NBA. Magic Johnson sebenernya pernah kembali lagi tampil di NBA All Star edisi taun 1992 dan memenangi gelar MVP alias pemain terbaik. Akan tetapi, karena menuai protes dari sesama pemain, pemilik lima cincin juara NBA ini memilih buat pensiun lagi untuk kedua kalinya.

Greg adalah seorang peraih medali emas Olimpiade buat lompat indah yang didiagnosa mengidap penyakit AIDS pada tahun 1988. Saat ia membuat pengumuman kepada publik terkait kondisinya pada tahun 1995, banyak perusahaan sponsor yang kemudian segera memutus kontraknya.

Sejak pengumuman itu, ia kemudian bermain dalam pentas Broadway dan menceritakan kisahnya dalam sebuah film berjudul Breaking the Surface. Louganis kemudian menjadi juru bicara kelompok advokasi kesadaran HIV dan bersumpah akan terus melakukannya selama ia bisa.

Pada era tahun 1970-an, Arthur Aishe adalah seorang atlet tenis putra andalan Amerika Serikat. Ashe berhasil mengoleksi tiga gelar juara Grand Slam selama karirnya. Dia diketahui mengidap HIV sejak bulan April 1988. Ashe tertular virus HIV ketika menjalani transfusi darah saat dirinya menjalani operasi hati. Ia menyembunyikan penyakitnya sampai akhirnya meninggal dunia pada tanggal 6 Februari 1993.