Follow Us

Review Film Headshot: Suguhan Aksi Laga Penuh Darah Kelas Dunia Berbalut (Sedikit) Drama

- Jumat, 02 Desember 2016 | 09:00
Iko Uwais dalam film terbarunya, Headshot
Hai Online

Iko Uwais dalam film terbarunya, Headshot

Bukan The Mo Brothers namanya, kalo nggak bikin film yang bersimbah darah. Lewat film panjang ketiga arahan Timo Tjahjanto dan Kimo Stamboel ini, kita pun bakal ketemu sama pemandangan yang sama. Darah.

Scene yang diawali sebuah pembebasan tak resmi bos mafia dari penjara ini bakal pelan-pelan tapi pasti membawa kita ke adegan lain yang nggak kalah menegangkan. Aksi baku hantam, tembak-tembakkan, pertarungan dengan menggunakan bermacam senjata adalah jiwa dari film yang syutingnya berlangsung selama 48 hari ini.

Iko Uwais, pengemban peran lelaki misterius yang baru terbangun dari kondisi nggak sadarkan diri ini tampaknya berhasil memukau para penonton yang berkali-kali menahan napas akibat tegang. Dikenal sebagai aktor laga Indonesia yang namanya wangi sampai ke ranah global, tentunya bikin penonton mematok ekspektasi tinggi ketika menonton Headshot. And fortunately, ekspektasi itu agaknya sanggup terpenuhi.

Sebagai seorang lelaki yang tidak mengingat apa-apa ketika terbangun di rumah sakit, peran yang dijalani Iko Uwais ini sedikit mengingatkan kita pada Jason Bourne. Bedanya, jika Bourne terlibat satu operasi rahasia, maka karakter Abdi/Ishmael yang diperankan Iko terlibat satu kelompok mafia.

Masalah bertambah runyam, waktu dokter yang merawat Ishmael diteror dan diculik oleh kelompok mafia itu tadi. Ishmael yang kadung menaruh rasa suka sama dokter bernama Ailin (Chelsea Islan) tersebut pun nggak bisa tinggal diam. Satu per satu tantangan yang mesti ia lewati demi menyelamatkan Ailin, secara kebetulan juga membangkitkan memorinya satu persatu. Ia mengingat siapa dirinya, darimana ia berasal, dan apa yang menyebabkannya terdampar dan lupa ingatan.

Dikejar oleh penjahat-penjahat tangguh yang berasal dari kelompok mafia tersebut –setelah diketahui selamat–, Abdi/Ishmael tentunya juga mesti melawan dengan tangguh. Terlebih karena ia punya tujuan yang jelas: menyelamatkan Ailin. Dengan kemampuan bela diri yang mumpuni, peran Abdi/Ishmael berhasil bikin penonton tertegun.

Satu persatu aksinya dengan sang lawan berhasil bikin kita meneriakkan sumpah serapah, baik yang terucap maupun yang terteriak di dalam hati. Pun dihadapkan pada beberapa kali pertarungan yang nyaris membuatnya mati, bikin penonton jadi semakin deg-degan lagi.

Beberapa adegan yang sengaja dibuat slow-mo seolah-olah membawa harapan penuh untuk menampilkan detil aksi baku hantam dengan lebih dramatis. Tentu, nggak kalah dramatis sama cerita perkara hati yang terjadi antara Abdi/Ishmael dengan Ailin.

Soundtrack, efek suara, dan tata musik di film ini juga asik nan apik. Mereka muncul di saat-saat yang tepat, dan berhasil menjadikan film ini sebagai satu kesatuan yang “lengkap”, utuh, dan tanpa terasa ada “cacat”. Sadis, namun sedikit dramatis.

Iko Uwais merancang koreografi berbasis bela diri silat dengan begitu ciamik di film ini. Sehingga, aksi Julie Estelle, Zack Lee, David Hendrawan, Very Tri Yulisman rasanya berhasil membuat seisi studio berdecak kagum. Mereka terlihat sebagai petarung sungguhan sekaligus penjahat yang nggak kenal kata ampun. Belum lagi penampilan Sunny Pang, seorang aktor laga Singapura, juga menjadi tandingan yang pas nan ser buat Iko Uwais.

Wajar rasanya, kalau film ini –sebelum tayang di Indonesia tanggal 8 Desember 2016 nanti– berhasil berkeliling di 24 festival film internasional, dan meraih penghargaan tertinggi dari L’Étrange Film Festival Paris 2016.

Mo Brothers boleh jarang memproduksi film panjang, tapi sekalinya rilis, film ini tampaknya layak untuk diapresiasi nggak cuma di Indonesia, tapi juga oleh khalayak dunia. Terbukti, hak edar film ini telah dibeli oleh berbagai negara di nyaris lima benua. Tahun 2017, film ini pun bakal diputar secara global, dan disaksikan sama begitu banyak pasang mata.

Kepuasan ini patutnya bisa dirasakan juga sama berbagai pasang mata di Indonesia. Maka, jangan sampai kelewatan menyaksikan filmnya yang akan tayang 8 Desember mendatang. Siap?

Editor : Hai Online

PROMOTED CONTENT

Latest