Follow Us

Setelah 10 Tahun, Ini Hasil Kerjasama Kemendikbud dan Pemerintah Australia

Rizki Ramadan - Jumat, 02 Desember 2016 | 04:00
Muhadjir Effendy menuliskan kesan-kesannya di papan pesan di Pameran 10 tahun Kemintraan Indonesia - Australia, di Gedung A Kemendikbud, Jakarta
Rizki Ramadan

Muhadjir Effendy menuliskan kesan-kesannya di papan pesan di Pameran 10 tahun Kemintraan Indonesia - Australia, di Gedung A Kemendikbud, Jakarta

Setuju dong kalau program wajib belajar 9 tahun itu perlu disukseskan di seluruh penjuru Indonesia? Nah, nyatanya program ini banyak tantangannya. Di 2006, dari 11,5 juta anak yang harus bisa sekolah setingkat SMP, ternyata 1,4 jutanya nggak sekolah karena kurangnya sekolah.

Karena itu, Kemendikbud fokus untuk memberikan pelayanan dan akses pendidikan yang bermutu. Asiknya, di misi ini Kemendikbud dapet dukungan dari pemerintah Australia.

“Kerja sama dengan pemerintah Australia ini sudah dimulai sejak paska bencana tsunami aceh. Setelah itu, di tahun 2006, program fokus pada pembangunan sekolah,” kata Hamid Muhammad, Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud pada Selasa (29/11) di perayaan 10 Tahun Kemitraan Indonesia-Australia

Program kemitraan ini hasilnya signifikan banget, loh. Dalam 10 tahun ini, sudah ada 2.725 gedung sekolah tingkat SMP dibangun. Dari situ, tersedia tambahan 10.175 kelas dan menciptakan 366.300 kursi.

Dari jumlah itu, Nusa Tenggara Timur menjadi daerah dengan SMP baru terbanyak, yaitu 464, dilanjut dengan Sulawesi Selatan 372, dan Kalimantan Barat dengan 293 sekolah.

“Dengan adanya SMP di daerah pelosok, pernikahan dini jadi ditekan angkanya. Karena biasanya anak lulus SD dinikahkan, sekarang bisa disekolahkan. Sekarang juga sekolah lebih dekat jaraknya, dulu banyak yang harus jalan 3 KM dari rumahnya,” lanjut Hamid Muhammad.

Program ini turut berkontribusi memberikan akses layanan pendidikan. Terbukti, di 2015 ini jumlah anak syang belum bersekolah tingkat SMP berkurang menjadi 241 ribu. Sebelumnya, mencapai 1,4 juta, bro!

Kemitraan ini akan terus dilanjutkan. Namun, nggak lagi fokus ke pembangunan fisik sekolah, tetapi kualitas kegiatan belajar mengajarnya.

“Pekerjaan kami dengan para pendidik Indonesia sekarang adalah memusatkan upaya yang memberdayakan para kepala sekolah dan guru untuk belajar lebih banyak mengenai konsep-konsep terkini untuk memperbaiki cara anak-anak belajar serta menciptakan budaya sekolah yang positif melalui Amabassador’s Principals’ Lecvure Series dan program INOVASI,” kata Justin Lee, wakil Duta Besa Australia untuk Indonesia.

Maju terus pendidikan Indonesia!

Editor : Rizki Ramadan

Latest