Follow Us

"revoluPSSI"

Rian Sidik (old) - Selasa, 04 Desember 2012 | 05:47
revoluPSSI
Rian Sidik (old)

revoluPSSI

Pesepakbola Klub Persis Solo asal Paraguay, Diego Mendieta menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Dr.Moewardi (RSDM) Solo, Senin, (3/12) pukul 23.30 kemarin. Beberapa anggota supporter Pasoepati, manajemen, rekan Diego Mendieta yang bermain untuk Persiku Kudus; Alejandro Tobar, pengurus Persis Solo, hingga Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo pun datang melayat pada dini hari tadi.

Walikota Solo, yang akrab dipanggil Rudy tersebut menyampaikan rasa belasungkawa atas meninggalnya striker bertubuh jangkung tersebut. Menurutnya, kasus ini menjadi peringatan atas kondisi pesepakbolaan di Indonesia. Bayangkan, tunggakan gaji yang belum diterima almarhum Diego sendiri ditaksir mencapai angka Rp 120 juta!

Rudy berharap tidak ada lagi pesepakbola yang memiliki nasib sama dengan Diego. "Biar ini menjadi pengalaman bagi semua klub di Indonesia. Agar jangan sampai pemain bisa ditelantarkan dan kemungkinan terburuk adalah sampai meninggal dunia. Bagi para petinggi PSSI juga harus sadar dengan kondisi seperti ini," jelas mantan Ketum Persis Solo ini.

Mendieta dikabarkan menemui ajal setelah menderita cytomegalovirus; virus yang menyerang otaknya. Selama sakit, ayah dari tiga anak yang semuanya berada di Paraguay ini tidak mempunyai dana lantaran klub yang dibelanya tersebut belum mencairkan gaji sampai berbulan-bulan. Dia pun memutuskan keluar dari rumah sakit dan menanggung penyakitnya itu sendirian tanpa uang untuk membeli obat.

Kondisi pesepakbolaan di Indonesia memang seolah berada di ambang kehancuran jika para petinggi dan pihak yang berwenang hanya berdiam diri. Dualisme kepemimpinan dalam organisasi sepak bola Indonesia yang (lagi-lagi) mendapat sorotan dari FIFA, kekalahan dari seteru abadi pada ajang AFF 2012 yang berimbas tidak lolosnya tim Garuda sampai kasus tunggakan gaji pemain yang tidak pernah terselesaikan seolah penanda "kiamatnya" pesepakbolaan di Indonesia.

Mantan pemain Timnas Indonesia Rulli Nere menilai revolusi dalam PSSI harus segera dilakukan. "PSSI harus diselamatkan, Djohar harus segera mengakhiri jabatannya atau mundur dari ketua umum karena dengan mundurnya Djohar maka akan memberhentikan konflik sepak bola,'' tegasnya.

Editor : Rian Sidik (old)

Latest