Follow Us

Java Heat, Indonesia di Hollywood Lagi!

Rian Sidik (old) - Minggu, 24 Maret 2013 | 16:55
Java Heat Indonesia di Hollywood Lagi
Rian Sidik (old)

Java Heat Indonesia di Hollywood Lagi

Jika tahun belakangan Hollywood telah digemparkan oleh The Raid, maka tahun ini giliran Java Heat yang siap membahana di Hollywood. Java Heat merupakan film lokal dengan cita rasa Hollywood, bagaimana tidak film ini dibintangi oleh Kellan Lutz, pemeran Emmet Cullen di film Twilight dan juga aktor kawakan peraih Nominasi Oscar, Mickey Rourke.

Yah mereka berdua merupakan jualan utama dalam film ini. Film Java Heat ini diproduksi Margate House Film dan disutradarai oleh Connor Allyn yang sebelumnya membuat trilogy Merah Putih, Darah Garuda dan Hati Merdeka. Naskah film ini juga ditangani oleh sang sutradara dibantu dengan saudaranya Rob Allyn.

Film ini dibuka dengan adegan Jake Travers yang sedang diborgol di ruang interogasi kepolisian Yogyakarta. Adalah Hashim, seorang detektif swasta yang menginterogasinya. Jake mengaku sebagai asisten dosen tetapi Hashim tetap tidak mempercayainya begitu saja. Jake sebagai saksi utama kasus bom bunuh diri keraton yang menewaskan Putri Sultana lalu dibawa ke lokasi kejadian untuk mengingat dengan jelas kejadian tersebut.

Konflik bermula ketika suatu malam Jake dan Hashim berada dalam satu mobil diserang oleh pasukan jihad yang dipimpin oleh Ahmad. Hasim yang terkena tembakan lantas tak mampu berbuat apa-apa, Jake lalu berinisiatif mengambil pistol milik Hashim dan berusaha melakukan perlawanan balik. Dari kejadian itu Hashim menaruh kecurigaan bahwa Jake bukanlah seorang asisten dosen biasa.

Hingga suatu hari identitas Jake yang sebenarnya terungkap, dia adalah seorang marinir Amerika Serikat yang sedang memburu teroris yang sama yang menjadi dalang dalam sebuah pengeboman keraton itu. Diketahui dalang dibalik semua itu adalah Malik, teroris kelas kakap yang doyan akan bocah laki-laki untuk memuaskan hasrat birahinya. Konflik demi konflik terjadi, Hasihm yang masih menaruh keraguan pada Jake akhirnya bekerja sama untuk mengungkap misteri kejadian yang sebenarnya

Kalau berbicara soal plot, Java Heat masih lebih unggul dibandingkan The Raid. Meskipun begitu plot yang dihadirkan begitu berantakan, ketidakkonsistenan sang penulis naskah dalam meramu plot merupakan kelemahan utama dalam film ini. Plot seakan akan berlari-lari dan melompat-melompat yang membuahkan ketidakjelasan dalam sudut penceritaan.

Ketidakkonsistenan sang sutradara berlanjut dalam hal penggunaan bahasa, dalam film ini kadang menggunakan bahasa Indonesia dan kadang menggunakan bahasa inggris. Agak lucu ketika Ario Bayu berbicara dalam bahasa inggris yang di -Indonesiakan, well entah hal ini disengaja ataupun tidak,apapun itu keseluruhan agak menggelikan dan terkesan dipaksakan.

Segala unsur yang terdapat di film ini belum ada yang mampu tampil total, mulai dari plot, penggunaan bahasa, Wardrobe, tak lupa dengan penokohan. Karakter-karakter dalam film Java Heat belum ada yang mampu mencuri perhatian. Penampilan akting para aktor Hollywood dan Indonesia terkesan biasa-biasa saja dan berada di bawah standar. Kehadiran Atiqah Hasiholan dalam film ini hanyalah sebagai pemanis, adalah hal yang sangat disayangkan. Mickey Rourke tampil cukup meyakinkan, emang prestasi tidak bisa bohong.

Yang menarik di film ini adalah Make Up Stylish-nya, mereka tidak lagi menggunakan "sirup merah" sebagai pengganti darah (hahaha) yang lebih menariknya budaya Indonesia diperkenalkan disini, mulai dari batik, pencak silat, becak, bendi, dan mencium tangan orang yang lebih tua bahkan Nasi Goreng pun diperkenalkan meskipun ada sedikit kesan memaksakan. Poin plus dri film ini adegan ledak-ledakan yang jarang didapati di film-film Indonesia.

Overall, untuk sekedar film Indonesia Java Heat tampil dengan sangat elegan tapi lain lagi jika berbicara tentang Hollywood. Kabarnya film ini menghabiskan dana sebesar 15 juta Dollar Amerika. Film Java Heat akan tayang 18 April di Indonesia.

Editor : Rian Sidik (old)

Latest