Follow Us

Puasa Cuma 3 Jam Lebih?

- Sabtu, 20 Juli 2013 | 08:29
Puasa Cuma 3 Jam Lebih
Hai Online

Puasa Cuma 3 Jam Lebih

Pernah ada tips, kalau setelah sahur, usahakan kamu mendapat jatah tidur yang cukup. Supaya kamu seger gituh. Jadi misalkan kamu kelar sahur di jam setengah 5. Nah, kamu bisa tidur lagi sampai, katakanlah jam 3 sore gituh. Kan badan kamu udah seger tuh? Apalagi pas menyadari bahwa bangun-bangun, puasanya tinggal sisa 3 jam lagi. Pasti makin kuat deh puasanya! Fine.

Ada juga yang mengiming-imingi kita kalau tidur di bulan puasa itu ibadah, bunyinya begini : "Tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah, diamnya itu tasbih, do'anya dikabulkan, dan amalannya pun bakal dilipatgandakan." Tapi sayang, hadis diatas itu dhoif alias kurang terpercaya.

Yang benar, tidur adalah perkara yang diperbolehkan atau bahasa kerennya (mubah) dan itu termasuknya bukan ritual ibadah.

Kita boleh saja tidur dan bisa bernilai ibadah kalau diniatkan untuk sebagai pemompa kita beribadah selanjutnya. Misal, seseorang tidur karena khawatir tergoda untuk berbuka sebelum waktunya. Pada siang hari misalnya, khawatir tergoda nonton bokep (xxx) saat puasa, kita boleh tidur. Atau tidur untuk mengistirahatkan tubuh supaya kuat untuk beribadah lagi. Misal kita abis capek nimba air di sumur (berbakti aja sama orangtua), terus mau istirahat tidur siang dulu biar pas Ashar bisa semangat untuk salat dan ngaji sampai maghrib. Idih, keren banget.

Dan sebaliknya, nggak setiap tidur orang berpuasa itu bernilai ibadah. Contohnya tidur karena malas, atau tidur karena kekenyangan setelah sahur. Keduanya itu, tentu nggak akan bernilai ibadah, bahkan bisa dinilai sebagai tidur yang tercela, dan termasuk bermalas-malasan.

Lagian, kebanyakan tidur saat bulan Ramadhan juga nggak bagus. Tidur yang berlebihan bisa juga dikaitkan dengan rendahnya status sosio-ekonomi seseorang. Jadi, semakin banyak kamu tidur, semakin ketahuan kamu bukan anak muda yang aktif, dan siap merengkuh masa depan yang gemilang.

Kebanyakan tidur, katanya juga bisa mendekatkan dengan kematian. Ini hasil studi yang menunjukkan kalau orang-orang yang tidur 9 jam atau lebih, maka dia memiliki tingkat kematian yang jauh lebih tinggi daripada orang yang tidur 7 atau 8 jam saja per malamnya.

Memang nggak ada penjelasan ilmiahnya sih, tapi kemungkinan ada kaitannya dengan kebiasaan orang-orang dari status sosio-ekonomi rendah tadi. Karena ngggak banyak aktif, dia miskin, dan orang miskin kalau lagi ada problem kesehatan yang mereka alami, mereka nggak bisa langsung ditangani secara medis,_walau sudah ada kartu Jakarta Sehat sekali pun. Karena ia memilih untuk berlama-lama tidur, jadi nggak mengherankan kalau mereka lebih cepat menghadapi kematian.

Wew, anak muda yang aktif nggak bakal merasakan puasa itu lama! Palingan yang kerasa cuma 3 jam lebih, pas jam 9-an, jam 2-an, sama jam 5 menjelang 6. Nggak usah dipikirin, yang jelas puasa dan aktif aja kali.

Editor : Hai

Latest