Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Empat Pelajar SMP Resmi Di-drop-out Karena Mengeroyok Staf Honorer

Al Sobry - Rabu, 13 Februari 2019 | 16:19
Empat Pelajar SMP Resmi Di-drop-out Karena Mengeroyok Staf Honorer (ilustrasi)

Empat Pelajar SMP Resmi Di-drop-out Karena Mengeroyok Staf Honorer (ilustrasi)

HAI-Online.com – Masih ingat kejadian murid SMP Negeri 2 Galesong, Sulawesi Selatan yang mengeroyok staf sekolahnya sampai kepalanya bocor?

Nashi, empat siswa SMP yang terlibat dalam pengeroyokan terhadap pegawai honorer SMP Negeri 2 Galesong Selatan, Kecamatan Galesong Selatan, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, resmi didrop-out atau keluarkan dari sekolah.

Kebijakan ini merupakan hasil rapat sekolah bersama seluruh instansi terkait. Rapat pada Selasa (12/2/2019) pukul 16.00 Wita yang digelar di SMPN 2 Galesong Selatan, dengan melibatkan seluruh guru, orangtua siswa, serta Dewan Pendidikan dan seluruh instansi terkait, menyimpulkan bahwa empat pelajar pengeroyokan dikeluarkan dari sekolah.

Baca Juga : Niat Putus di Hari Kasih Sayang? Begini Cara Cowok Mengakhirinya dengan Tegas!

Kebijakan ini diambil lantaran seluruh guru sudah nggak mampu mendidik keempat pelaku yang selama ini dikenal memang kerap berbuat onar dan berlaku tidak sopan kepada guru.

"Hasil rapat kemarin sore, empat siswa secara resmi dikembalikan kepada orangtua masing-masing, tetapi kami tetap memberikan rekomendasi untuk pindah ke sekolah lain," kata Kepala SMPN 2 Galesong Selatan Hamzah, dikutip HAI dari Kompas.com, pada Rabu (13/2/2019). Sementara Dewan Pendidikan Kabupaten Takalar yang turut hadir mengaku prihatin akan kasus pengeroyokan ini dan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak sekolah sesuai dengan aturan yang berlaku.

Pengguna media sosial dihebohkan dengan video penganiyaan yang diduga dilakukan oleh siswa SMP Negeri 2 Galesong, Sulawesi Selatan

Pengguna media sosial dihebohkan dengan video penganiyaan yang diduga dilakukan oleh siswa SMP Negeri 2 Galesong, Sulawesi Selatan

"Tentunya kami prihatin atas kasus seperti ini, tetapi semuanya kami kembalikan kepada pihak sekolah dan mengacu pada tata tertib di sekolah," kata Dahlan, Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Takalar.

Kasus pengeroyokan terhadap Faisal Pole (38) yang dilakukan oleh orangtua siswa berinisial MS (48) dan anaknya, IM (12), serta tiga rekan siswa lainnya masing-masing RD (12), NA (12), serta AK (12), terjadi pada Selasa (12/2/2019) sore.

Penyebab pengeroyokan ini berawal dari umpatan kasar kepada korban. Kejadian yang terekam dalam video viral, empat siswa itu langsungmemukul Faisal Pole dengan sapu ijuk bergagang besi, sebelum akhirnya orangtua dari murid yang diumpat itu ikut melemparkan lima pukulan ke arah Faisal. (*)

Editor : Hai





PROMOTED CONTENT

Latest

x