Follow Us

GoAHead Challenge 2019: Karya Paling Gak Tau Batas Itu Liar tapi Direalisasikan

Al Sobry - Rabu, 06 Februari 2019 | 12:12
GoAHead Challenge 2019: Karya Paling Gak Tau Batas Itu Liar tapi Direalisasikan
level7

GoAHead Challenge 2019: Karya Paling Gak Tau Batas Itu Liar tapi Direalisasikan

HAI-Online.com – Nggak ada yang salah dengan sebuah karya, apalagi jika karya itu mengandung pesan dari si pembuatnya. Seliar apapun itu, kalo kamu bisa mewujudkannya, namanya kamu sudah mencapai batas kamu. Terus, tantangan kreator selanjutnya apa dong?

Nah, ajang GoAhead Challenge bisa menjadi jawaban. Pasalnya acara ini menggugah orang kreatif untuk menghasilkan suatu karya yang paling nggak tau batas. Wihm menantang banget ya?

Setelah melalui proses penjurian yang ketat oleh para kurator dan mentoring intens di Creative Academy, ajang Go Ahead Challenge 2018 bertema Karya Gak Tau Batas itu telah mengumumkan empat nama pemenangnya untuk maju ke acara Artwarding pada Sabtu (26/1/2019) lalu.

Berlangsung di Queenshead Kemang Jakarta, sebelumnya dari 500 submisi, tepilihlah 18 karya kreatif yang berhasil dipresentasikan oleh para finalis GAC untuk ikut dipamerkan di acara tersebut.

Baca Juga : Salut! Demi Kurangi Polusi, Seniman Ini Sulap Sampah Sandal di Laut Menjadi Karya Seni

Pameran tersebut mleibatkan para kurator di bidang musik, visual art, fotografi, serta kuliner, diantaranya Widi Puradireja, Anton Ismael, Jason Ranti, Kendra Ahimsa, Bill Satya, Naufal Abshar, William Gozal, dan Martin Natadipraja.

“Mereka ini yang merealisasikan ide liar mereka dalam waktu singkat,” kata Widi Puradiredja, kurator musik yang ikut menjadi mentor dari finalis GAC tersebut. Dia nggak menyangka, ide gila dari para finalis terpilih semakin matang ketika ikut workshop dari para kurator.

“Saya lihat selama seminggu ini, hubungan antar finalis dan kurator serta yang terlibat di sini itu adalah nilai yang nggak bisa didapet,” kata Widi lagi bagaimana pengalaman menjadi finalis GAC begitu berharga, terlebih bagi mereka yang mau memperluas jaringan untuk membuat pameran karya yang lebih keren lagi.

Kebetulan, tema kuliner menjadi salah satu hal yang diperhitungkan tahun ini. Sebagai tahun pertama dari 5 tahun berlangsungnya GoAhead Challennge yang menggabunglan kuliner dengan fotografi, musik, dan visual art, Martin Praja, selaku kurator dan mentor kuliner GAC tahun ini merasa salut dengan ide yang dilontarkan para finalis,

“Saya lihat ada makanan yang bisa glowing in the dark, wawasan mereka soal makanan juga keren. Ini menjadi bukti, ide liar bisa dijadikan hal yang nyata dan bisa dilihat di sini. Saya melihat, mungkin passionnya kecil tapi apa yang mereka lakukan ini punya pesan,” katanya memberi apresiasi.

Nggak cuma mentor, para pengunjung pameran juga bisa ikut memberikan apresiasi terhadap 18 karya tanpa batas tersebut. Alhasil, dari banyak suara dan penilian, para pemenang yang dinilai memiliki kreatifitas karya paling berani serta dapat tereksekusi dengan baik di Go Ahead Challenge 2018 antara lain:

Gabriella Elisabeth Edawani Fernandez dengan karya bertajuk Sailing, Home (Musik X Visual Art), Rinto Saputra Muslim dengan karya bertajuk Other Dimension Astronaut (Fotografi X Visual Art), Faiz Aditya Rahman dengan karya bertajuk Gate of Thousands (Visual Art X Musik) dna juga Muhammad Fahaad Difinubun dengan karya bertajuk Bunga Liar Lestari (Visual Art X Musik).

Para pemenang Go Ahead Challenge 2018 akan mendapatkan aspirational rewards untuk terus mengembangkan potensi diri serta memiliki kesempatan belajar untuk mengenal lebih jauh proses dibalik pembuatan karya di industri kreatif yang sebenarnya.

“Ke depannya gue harap, mereka jadi bisa berkolaborasi di idnustri sebenarnya nanti,” kata drummer Maliq & D’Essentials selaku salah satu kurator pada program ini.

Wah selamat ya, untuk para pemenang, kalian emang liar! (*)

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya

Latest