Follow Us

Nasib Bocah SD yang Dihukum Push Up Karena Belum Bayar SPP, Ini 5 Faktanya!

Al Sobry - Selasa, 29 Januari 2019 | 11:10
Adik kakak sekolah

Adik kakak sekolah

HAI-Online.com – Nasib GNS (10) memang sial. Belum lama ini bocah asal Depok itu mengaku dihukum push-up oleh pihak sekolah lantaran belum melunasi uang sumbangan pembinaan dan pendidikan (SPP).

Bukan sepuluh, melainkan 100 kali, bocah kelas IV SD itu melakukan push up sebagai ganjaran karena menunda pembayaran iuran bulanan SD di kawasan Bojonggede, kabupaten Bogor.

“Perutnya sakit, habis disuruh push up,” cerita GNS ditemani kakak kandungnya.

Baca Juga : Bukti Kalau Donasi Seragam Sekolah Sangat Dibutuhkan Pelajar Terdampak Tsunami Selat Sunda

Waktu di dalam kelas, katanya seorang kakak kelas datang memanggil GNS untuk segera menghadap ke ruang kepala sekolah.

Ada kabar kalau pihak sekolah sudah geram dengan berita penundaan bayaran GNS yang berulang sehingga kartu ujian untuk GNS pun belum bisa diberikan sekolah. Sampai kejadian hukuman push up 100 kali harus diberikan kepadanya.

Apakah ini salah GNS karena bekum juga memberikan uang iuran tersebut atau memang memang penghasilan orangtuanya terbatas. Berikut 5 fakta bocah SD yang dihukum push ip oleh pihak sekolah karena belum bayar SPP.

  1. Bocah SD itu Perempuan
Hukuman fisik berupa push up itu ternyata diberikan kepada seorang siswi SD kelas IV. Di mana bocah berinisiaL GNS merupakan murid perempuan di sekolah dasar Swasta, sebut saja SDIT Bina Mujtama, Bogor.

Jadi jangan hera

  1. Perintah Kepsek
Pihak sekolah, melalui kepala sekolah, Budi, mengakui bahwa dirinya memberikan hukuman push-up sebagai bentik shock therapy.

Dilansir HAI dari kompas.com, Kepsek SDIT Bina Mujtama itu mengatakan, hukuman tersebut dilakukan karena GNS belum melunasi SPP selama berbulan-bulan.

“Sudah sangat banyak sih hampir 10 bulan lebih belum bayaran, bahkan sudah sampai setahun dua tahun gitu,” ucap Budi pada Senin (28/1/2019).

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya

Latest