Follow Us

Yang Harus Kamu Ketahui Tentang Remaja Bertopi MAGA yang Lecehkan Nyanyian Penduduk Asli Amerika

Ricky Nugraha - Senin, 21 Januari 2019 | 16:30
Remaja Bertopi MAGA yang Dianggap Lecehkan Nyanyian Penduduk Asli Amerika
Instagram / ka_ya11

Remaja Bertopi MAGA yang Dianggap Lecehkan Nyanyian Penduduk Asli Amerika

HAI-online.com - Baru-baru ini beredar sejumlah video yang menampilkan sekelompok remaja terlihat mengelilingi seorang tetua suku asli Amerika dan sejumlah aktivis lainnya.

Para remaja tersebut tampak mengolok-olok mereka saat Aksi Mars Masyarakat Adat yang diselenggarakan pada Jumat lalu di Lincoln Memorial.

Video-video yang beredar menampilkan konfrontasi dari seorang remaja yang mengenakan topi MAGA (Make America Great Again) berdiri sambil tersenyum tepat di depan tetua yang sedang memainkan drum dan melantunkan nyanyian.

Sedangkan remaja lainnya terlihat tertawa, melompat-lompat dan nampak seperti sedang mengolok-olok nyanyian tersebut.

Nathan Phillips, seorang tetua dari suku Omaha, mengatakan bahwa konfrontasi itu terasa seperti "kebencian yang tak terkendali."

Pada saat itu, dia berkata dia takut akan keselamatan dirinya serta orang-orang lain yang bersamanya.

Baca Juga : Viral, Kisah Sedih Bailey, Kucing yang 'Diculik'. Pemilik Diperas Smartphone Android, Faith In Humanity Lost.

Diketahui, remaja dalam video tersebut adalah Nick Sandmann. Ia mengatakan bahwa saat itu dirinya berusaha untuk meredakan situasi tegang dan menyangkal sindiran bahwa siapa pun di antara kerumunan itu bertindak rasis atau mengujar kebencian.

"Aku nggak sengaja bertatap muka dengan para pengunjuk rasa. Aku memang tersenyum pada satu titik karena aku ingin dia tahu bahwa aku nggak akan marah, terintimidasi atau terprovokasi ke dalam konfrontasi yang lebih besar."

"Aku diajarkan untuk tetap menghormati orang lain, dan nggak mengambil tindakan yang akan mengarah pada konflik atau kekerasan," ujarnya kepada CNN.

Namun di sisi lain, menurut Kaya Taitano, orang yang merekam video itu menggambarkan saat itu suasana tegang, berbanding terbalik dengan yang disebutkan oleh Nick.

Taitano yang juga mengikuti mars tersebut mengatakan bahwa para remaja meneriakkan hal-hal seperti "Bangun tembok" dan "Trump 2020". "Aku nggak merasa aman di lingkaran itu," katanya.

Baca Juga : Ada-ada Aja, Ini 5 Razia Aneh yang Pernah Terjadi di Indonesia

Taitano mengatakan seluruh insiden dimulai ketika para remaja dan empat orang pemuda Afrika-Amerika, yang tengah berorasi tentang Alkitab di dekat situ, mulai berteriak satu sama lain.

Rekaman video lain sebelum pertemuan itu memperlihatkan orang-orang yang mengidentifikasi diri sebagai anggota Israel Ibrani mengejek para siswa dan pejalan kaki lainnya dengan cemoohan rasis.

Menurut Taitano, peristiwa itu kemudian menjadi sangat intens, jadi Phillips mulai memainkan drumnya dan menyanyikan apa yang disebut sebagai doa penyembuhan, untuk membantu meredakan situasi.

Phillips berjalan melewati kerumunan, dan Taitano mengatakan segala sesuatunya mulai tenang sampai dia melihat bocah yang tersenyum tersebut dan menolak untuk pindah dari tempatnya.

Perilaku para siswa dari Sekolah Menengah Katolik Covington ini kemudian memicu kecaman yang meluas dari banyak pihak. Seperti para pembuat hukum, selebriti, walikota hingga Keuskupan Katolik Roma di Covington.

Source : CNN

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

Latest