Follow Us

Kalahkan Semut Peluru, Serangga Ini Diklaim Punya Sengatan Paling Menyakitkan

Ricky Nugraha - Minggu, 13 Januari 2019 | 17:30
Executioner wasp alias tawon algojo
Youtube / Brave Wilderness

Executioner wasp alias tawon algojo

HAI-online.com - Nathaniel Peterson yang dikenal dengan julukan Coyote Peterson adalah seorang YouTuber yang rela disengat berbagai jenis serangga untuk mencari tahu serangga dengan sengatan paling menyakitkan.

Mulai dari sengatan kalajengking sampai semut peluru dengan sensasi terbakar pernah dirasakannya. Bagi Peterson, apa yang dilakukannya ini didedikasikan untuk sains dan bukan mengejar jutaan klik semata.

Selama ini, semut peluru dianggap sebagai serangga dengan sengatan paling menyakitkan. Namun pada bulan Desember lalu, ia berani menepis anggapan itu setelah menemukan serangga yang ia klaim punya sengatan paling menyakitkan.

Lewat kegiatan Peterson tersebut, para penonton diberikan wawasan untuk menjelajahi indeks nyeri sengatan Schmidt lebih dalam lagi.

Indeks rasa nyeri Schmidt adalah sistem penilaian untuk mengukur setiap rasa sakit dari sengatan yang berbeda. Indeks ini dikembangkan oleh ahli entomologi Amerika Justin Schmidt.

Baca Juga : Kenapa Sih Badan Bisa Merinding Saat Kencing? Ini Dia Jawabannya

Sama seperti Peterson, Schmidt yang saat ini berusia 70 tahunan semasa mudanya kerap menjajal sengatan serangga berbeda untuk menganalisis rasa sakit yang dihasilkan.

Selama beberapa dekade di akhir abad ke-20, Schmidt seenggaknya telah mengurutkan hampir 80 spesies serangga yang masuk ordo Hymenoptera, atau yang berupa lebah, tawon, dan semut. Semut peluru adalah peringkat pertama dalam daftar tersebut.

Peterson kini melakukan hal yang dilakukan Schmidt dengan secara sengaja menyengatkan berbagai macam serangga dalam indeks tersebut ke tubuhnya.

Peterson kemudian mengklaim telah menemukan serangga dengan sengatan yang lebih menyakitkan dibanding semut peluru ketika ia sedang menjelajahi Amerika Latin.

Serangga itu adalah executioner wasp atau tawon algojo (Polistes carnifex).

Baca Juga : Awan Morning Glory, Fenomena Unik Langka yang Cuma Ada di Australia

Source : Kompas.com, Science Alert

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

Latest